Kunjungan Wisata Kota Semarang Diprediksi Pecahkan Rekor 2019, Perayaan Tahun Baru Digelar di Banyak Titik

Senin 22-12-2025,22:00 WIB
Reporter : Wahyu Sulistiyawan
Editor : Wawan Setiawan

SEMARANG, Diswayjateng.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang memprediksi jumlah kunjungan wisata sepanjang 2025 akan melampaui rekor tertinggi yang pernah dicapai pada 2019.

Hingga akhir November 2025, angka kunjungan wisatawan tercatat telah menyentuh 7,9 juta orang, setara dengan capaian sebelum pandemi.

Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari, mengatakan tren kunjungan wisata yang terus meningkat membuka peluang terciptanya rekor baru pada akhir tahun ini. Ia optimistis target kunjungan wisata 2025 dapat terlampaui.

“Kemungkinan kunjungan wisata kita tahun ini akan melebihi target, dan menjadi rekor baru,” ujarnya, Senin, 22 Desember 2025.

BACA JUGA:Arus Mudik Nataru Mulai Meningkat, Polda Jateng Pastikan Lalu Lintas Tol Masih Terkendali

Seiring tingginya minat wisatawan, Disbudpar juga memastikan perayaan malam pergantian tahun tidak hanya terpusat di kawasan Simpang Lima. Sejumlah pihak telah mengajukan perizinan untuk menggelar acara serupa di berbagai lokasi lain di Kota Semarang.

“Jadi tidak hanya di Simpang Lima saja, tetapi beberapa lokasi termasuk di pusat-pusat perbelanjaan, kemudian hotel dan restoran, ini masing-masing juga mengadakan atraksi sendiri khususnya menyambut Pekan Pergantian Tahun,” kata Indriyasari yang akrab disapa Iin.

Meski demikian, Pemerintah Kota Semarang tetap menyiapkan perayaan utama tahun baru di kawasan Simpang Lima. Rangkaian acara tersebut direncanakan menghadirkan artis nasional, sekaligus menampilkan pertunjukan seniman dan budaya lokal.

“Selain konser tentunya kita akan menampilkan seniman dan budaya lokal ya, untuk meramaikan tahun baru,” tuturnya.

Di sisi lain, Iin mengimbau seluruh penyelenggara acara malam tahun baru agar mengutamakan faktor keamanan dan kenyamanan pengunjung. Ia menekankan pentingnya pengelolaan pesta kembang api yang aman serta kesiapan sarana pendukung, termasuk kapasitas parkir.

“Kalau perayaan kembang api ada beberapa titik, itu masih dinamis. Kita pastikan kalau memang ada kembang api itu keamanannya juga harus diperhatikan dari pengelola,” pungkasnya.(sul)

Kategori :