Jateng Berpotensi Jadi Pusat Investasi Baru, Lutfhi Dorong GINSI Perkuat Sinergi Importir dan Pemerintah

Kamis 18-12-2025,15:26 WIB
Reporter : Umar Dani
Editor : Laela Nurchayati

SEMARANG, diswayjateng.com – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan peran strategis Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Tengah sebagai mitra pemerintah dalam menjembatani kepentingan regulator dan pelaku usaha importasi. Sinergi tersebut dinilai penting di tengah dinamika ekonomi global serta upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah.

Penegasan itu disampaikan Ahmad Luthfi saat menghadiri pengukuhan pengurus Badan Pengurus Daerah (BPD) GINSI Jawa Tengah di Hotel Grasia, Kota Semarang, Kamis (18/12/2025).

Menurutnya, aktivitas impor merupakan bagian dari kebutuhan industri nasional, terutama untuk komoditas yang belum dapat dipenuhi di dalam negeri. 

Karena itu, diperlukan keselarasan antara regulasi dan mekanisme usaha agar aktivitas ekonomi berjalan optimal.

“Impor terjadi karena ada kebutuhan barang yang belum tersedia di dalam negeri. Di sinilah peran GINSI kami harapkan, yakni menjembatani pelaku usaha dengan regulator agar kebijakan pemerintah dapat dipahami dan dijalankan dengan baik,” ujar Ahmad Luthfi.

BACA JUGA:Ahmad Luthfi Tegaskan Pelayanan Publik Harus Setara dan Berorientasi pada Kepuasan Masyarakat

Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah secara tahunan mencapai 5,37 persen, melampaui rata-rata nasional. Capaian tersebut menjadi indikator kuat bahwa Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai pusat investasi baru di Indonesia.

Berdasarkan data, struktur impor Jawa Tengah didominasi oleh bahan baku industri sebesar 83,34 persen, disusul barang modal 10,89 persen dan barang konsumsi 4,77 persen.

Komposisi ini menunjukkan peran impor yang signifikan dalam menopang aktivitas industri dan investasi daerah.

Untuk impor nonmigas, komoditas terbesar berasal dari mesin dan peralatan mekanis maupun elektrik beserta bagiannya sebesar 27,67 persen, diikuti Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) 17,37 persen, serta plastik dan barang dari plastik 8,54 persen.

Negara asal impor nonmigas terbesar masih didominasi China sebesar 60,10 persen, disusul negara ASEAN 10,25 persen dan Amerika Serikat 5,80 persen.

BACA JUGA:Dampak Strategi Ekonomi Ahmad Luthfi, Wings Air Buka Tiga Rute Baru Semarang–Bandung dan Solo–Surabaya

Di sisi lain, kinerja ekspor Jawa Tengah juga menunjukkan tren positif. Nilai ekspor nonmigas pada periode Januari–Oktober 2025 tercatat mencapai US$10,11 miliar atau tumbuh 11,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan capaian tersebut, Jawa Tengah menempati peringkat ke-11 nasional untuk nilai ekspor.

Adapun negara tujuan utama ekspor Jawa Tengah meliputi Amerika Serikat senilai US$4.780,94 juta, Jepang US$816,16 juta, Tiongkok US$457,71 juta, Belanda US$339,59 juta, serta Korea Selatan US$279,68 juta.

Kategori :