SLAWI, diswayjateng.com - Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman mengajak semua untuk membangun budaya melek data. Pasalnya di era digital dan keterbukaan informasi saat ini, data memegang peranan yang sangat penting.
Menurut Bupati, data bukan lagi sekadar kumpulan angka atau laporan administratif, melainkan menjadi fondasi utama dalam perencanaan, pengambilan keputusan, serta evaluasi kebijakan publik.
Hal tersebut disampaikan Bupati Ischak di gelaran Sosialisasi Bangun Budaya Melek Data di pendopo Amangkurat, Selasa (16/12).
Menurutnya, kebijakan yang tepat, efektif, dan berdampak nyata hanya dapat dihasilkan apabila didukung oleh data yang akurat, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan kali ini diinisiasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Tegal yang turut dihadiri ketua Apindo, Dinas PMTSP, kepala perangkat daerah, serta camat se Kabupaten Tegal .
Ischak menegaskan bahwa membangun budaya melek data merupakan sebuah kebutuhan, sekaligus tantangan bersama.
"Melek data tidak hanya dimaknai sebagai kemampuan mengumpulkan data, tetapi juga kemampuan untuk memahami, mengolah, menganalisis, dan memanfaatkannya secara tepat. Budaya ini harus menjadi bagian dari pola pikir dan budaya kerja seluruh aparatur pemerintah daerah," katanya.
Menurutnya, Aparatur Sipil Negara memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan pemerintahan berbasis data.
"ASN adalah produsen sekaligus pengguna data. Untuk itu, saya menekankan pentingnya komitmen bersama dalam menyajikan data yang akurat, konsisten, dan mutakhir. Sinkronisasi dan integrasi data antar perangkat daerah perlu terus diperkuat agar tidak terjadi perbedaan data yang dapat menghambat perencanaan dan pelaksanaan pembangunan," ungkapnya.
Sementara itu Kepala BPS Kabupaten Tegal, Bambang Wahyu Ponco menyatakan kegiatan ini menandani sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 yang merupakan kegiatan pendataan lengkap atas seluruh unit usaha atau perusahaan yang ada di Indonesia.
"Sensus Ekonomi 2026 mendukung transformasi ekonomi menyongsong Indonesia Emas 2045. Disini akan mengidentifikasi kebutuhan indikator ekonomi yang bertujuan agar data yang dihasilkan di sensus ekonomi 2026 lebih tepat sasaran bagi strategi pembangunan ekonomi," tegasnya.
Di kesempatan ini turut diberikan penghargaan OPD teresponsif dalam pembinaan statistik yang diberikan kepada Diskominfo, Bappeda Litbang, dan DLH.
Sementara OPD dengan kriteria Metadata terbaik diberikan kepada Dishub, Disperintransnaker dan DPUPR, serta OPD dengan pelaporan rekomendasi terbaik diserahkan kepada Dinkes, Satpol PP dan Dishub.