Agung menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan literasi keterampilan. Ia menilai enceng gondok memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai guna dan bernilai ekonomis. “Dengan pelatihan ini, diharapkan muncul peluang usaha baru bagi warga desa,” ujarnya.
BACA JUGA:Capaian Pajak Daerah Kabupaten Tegal Baru 85,75 Persen
Pelatihan dilanjutkan dengan praktik pembuatan tempat tisu dari enceng gondok. Peserta mendapatkan pendampingan mulai dari proses pengeringan bahan, teknik dasar anyaman, hingga penyelesaian produk. Para peserta tampak antusias dan berhasil menghasilkan karya yang rapi serta layak pakai.
Pemerintah Desa Jungsemi pun menyambut baik kegiatan tersebut dan berharap keterampilan yang diperoleh masyarakat dapat dikembangkan menjadi produk unggulan desa sekaligus mendorong pertumbuhan UMKM berbasis kerajinan lokal.