JEPARA, diswayjateng.com — Sebanyak 17.799 pelajar di Kabupaten Jepara menjadi penerima Progam Indonesia Pintar (PIP) yang dicairkan akhir tahun ini. Bantuan PIP ini dipastikan tanpa ada potongan sepeserpun.
Sebab bantuan pendidikan bagi 17.799 siswa madrasah mulai dari tingkat MI, MTs hingga MA di Jepara, anggarannya langsung masuk ke rekening siswa penerima.
Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, H Abdul Wachid, saat penyerahan Bantuan Sosial PIP, Rabu (10/12/2025).
Abdul Wachid juga didampingi Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Kepala Kankemenag Akhsan Muhyiddin serta Kadisdikpora Jepara Ratib Zaini.
Mereka menyambangi empat perwakilan madrasah yang siswanya menerima bansos PIP. Meliputi MTs Darul Ulum Bandungharjo Donorojo, MTs KRM Marzuki Cepogo dan MA Hasyim Asy’ari Bangsri serta MTs Matholibul Huda Mlonggo.
Abdul Wachid mengatakan, bantuan pendidikan PIP di Jepara mencapai 17.799 penerima. Jumlah penerima di Jepara tertinggi dibandingkan Kabupaten Kudus dan Demak.
“Setelah menerima, bantuan bisa langsung dicairkan dan tanpa pungutan atau potongan apapun," tegasnya.
Besaran bantuan pendidikan PIP untuk siswa MI sebesar Rp450 ribu. Kemudian untuk MTs Rp750 ribu dan MA sebesar Rp1,8 juta.
Abdul Wachid mengaku terkejut saat menerima informasi ada siswa madrasah yang belum tersentuh PIP. Hal itu terjadi di wilayah Donorojo yang baru kali ini mendapatkan PIP.
Ia memastikan evaluasi akan terus dilakukan agar pemerataan lebih maksimal. Tahun depan, pihaknya akan menambah jumlah penerima PIP menjadi 25 ribu siswa.
"Tahun ini baru 17 ribu, meskipun angka ini sudah menunjukkan lonjakan signifikan karena sebelumnya hanya 3000 siswa penerima," paparnya.
Selain PIP, Abdul Wachid juga menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk tahun mendatang. Bantuan pendidikan ini sebagai perluasan dukungan pendidikan berkelanjutan bagi mahasiswa.
"Jadi nanti yang masuk IAIN atau UIN juga bisa mendapat KIP, mulai dari masuk awal hingga lulus kuliah. Makanya yang mau lulus MA persiapkan berkasnya mulai sekarang agar bisa mendapat KIP," tandas wakil rakyat asal Gerindra ini.
Abdul Wachid juga menegaskan komitmen Presiden Prabowo Subianto mendukung pendidikan di madrasah dan pondok pesantren, termasuk infrastruktur dan kesejahteraan guru ngaji.
“Selain PIP dan KIP, kami juga mengupayakan madrasah dan pondok pesantren mendapatkan MBG sebagai penunjang pendidikan. Bahkan sudah disiapkan smart board senilai Rp90 juta. Ini perlu kita rawat bersama,” ujarnya.