SLAWI, diswayjateng.id – Deretan jajanan berwarna-warni yang menggoda di depan sekolah kerap menjadi magnet bagi anak-anak setiap jam istirahat. Namun, di balik kenikmatannya, ancaman kesehatan mengintai. Salah satunya adalah obesitas, penyakit yang kini tak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga mulai banyak ditemukan pada anak usia sekolah dasar di Kabupaten Tegal.
Kepala Bidang Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal, dr. Sarmanah Adi Muraeny, mengingatkan agar orang tua dan pihak sekolah lebih waspada terhadap pola makan anak. Ia menegaskan, kebiasaan jajan sembarangan menjadi salah satu pemicu utama obesitas pada anak.
“Sehat dimulai dari diri sendiri. Anak-anak sebaiknya membawa bekal dari rumah yang terjamin kebersihan dan gizinya. Dengan begitu, mereka tidak tergoda membeli makanan yang belum tentu sehat atau bahkan berisiko bagi tubuh,” ujar Sarmanah.
Menurutnya, banyak jajanan di sekitar sekolah mengandung gula, garam, dan lemak dalam jumlah tinggi, ditambah dengan pewarna dan pengawet buatan. Konsumsi berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan penumpukan lemak, gangguan metabolisme, hingga obesitas.
BACA JUGA:Gercep Cegah Penyakit! Dinkes Kabupaten Tegal Gelar CKG di Pabrik Garmen Tarub
BACA JUGA:TBC Bisa Disembuhkan! Dinkes kabupaten Tegal Ajak Warga Sadar, Periksa, dan Obati Sejak Dini
Obesitas pada anak tidak bisa dianggap sepele. Selain berdampak pada penampilan dan kepercayaan diri, kondisi ini juga bisa menjadi pintu masuk berbagai penyakit serius seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan jantung di usia muda.
Dinkes Kabupaten Tegal pun terus berupaya melakukan edukasi gizi seimbang ke sekolah-sekolah. Program ini mengajak anak-anak mengenal porsi makan sehat dengan komposisi ideal karbohidrat, protein, sayur, dan buah.
“Kami mendorong kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat. Jangan sampai jajanan yang tampak menarik justru menjadi sumber penyakit bagi anak,” ujarnya.
Sarmanah juga mengingatkan peran penting orang tua dalam memantau kebiasaan makan dan aktivitas fisik anak. Selain mengatur pola makan, anak perlu didorong untuk aktif bergerak, bermain di luar ruangan, atau berolahraga ringan setiap hari.
BACA JUGA:IKM Dinkes Kabupaten Tegal Capai Nilai 83, Bukti Pelayanan Kesehatan Kian Profesional dan Responsif
BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi Kader, Dinkes Kabupaten Tegal Genjot Pelatihan Digital Posyandu
"Kalau anak banyak duduk, main gadget terus, dan kurang aktivitas fisik, risiko obesitas makin tinggi. Jadi keseimbangan antara asupan makanan dan aktivitas fisik itu kunci utamanya,” benernya.
Dengan semakin maraknya jajanan instan dan cepat saji, kesadaran bersama untuk menjaga pola hidup sehat menjadi benteng utama mencegah obesitas. Mulailah dari hal kecil, membawa bekal dari rumah, memilih makanan bergizi, dan membatasi jajan sembarangan. Karena, seperti kata dr. Sarmanah, “Sehat dimulai dari diri sendiri.” pungkasnya. (adv)