Guru Madin di Demak Didenda Rp25 Juta, Wagub Jateng Beri Perlindungan

Sabtu 19-07-2025,15:13 WIB
Reporter : Rochman Gunawan
Editor : Rochman Gunawan
Guru Madin di Demak Didenda Rp25 Juta, Wagub Jateng Beri Perlindungan

DEMAK, diswayjateng.id - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengunjungi Ahmad Zuhdi (63), guru Madrasah Diniyah (Madin) Roudhotul Mutaalimin di Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten  Demak pada Sabtu, 19 Juli 2025. 

Kunjungan itu menyusul mencuatnya sebuah insiden penamparan murid di kelas yang membuat Zuhdi terjerat beban denda hingga Rp25 juta.  

Dalam kunjungan itu, Taj Yasin mendengarkan dan berdialog dengan Zuhdi, supaya mengetahui duduk perkara persoalan tersebut. 

Dalam kesempatan itu, Zuhdi menjelaskan, kejadian itu terjadi pada April 2025. Saat itu, sandal yang dilempar murid dari kelas lain mengenai peci Zuhdi yang tengah mengajar. Karena emosi, ia menampar murid yang ditunjuk teman-temannya sebagai pelaku.

BACA JUGA:Sediakan Layanan Speling, Wagub Jateng Taj Yasin Tinjau MPLS SMK Negeri 1 Kudus

BACA JUGA:Jateng Siap Jadi Tuan Rumah MTQ 2026, Taj Yasin Temui Menteri Agama

Ia mengakui tindakannya, namun menegaskan tamparan itu tidak dilakukan untuk melukai, melainkan sebagai bentuk teguran mendidik. Permintaan maaf pun sudah disampaikan kepada orang tua murid.

Namun, tiga bulan setelah kejadian, Zuhdi didatangi lima pria yang mengaku dari sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Lima orang meminta uang damai hingga Rp25 juta dengan dalih telah ada laporan ke pihak kepolisian.

“Alhamdulillah ini sudah bertemu Gus Yasin. Beliau menyampaikan akan mendampingi dan beri perlindungan,” ucap Zuhdi.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia menegaskan pentingnya adab dalam dunia pendidikan, serta mendorong penyelesaian persoalan secara kekeluargaan dan edukatif.

BACA JUGA:Kembangkan Perekonomian Warga, Taj Yasin Salurkan Rp860 Juta untuk Modal Usaha

BACA JUGA:Wagub Jateng Taj Yasin Ungkap Akan Ada Penambahan Pembangunan Giant Sea Wall Sepanjang 20 Kilometer

“Kita koordinasikan langsung dengan Kementerian Agama, Jadi kita lebih kearah edukasi dan perlindungan,” kata dia. 

Sosok yang akrab disapa Taj Yasin ini menyatakan, guru memang bukan sosok yang sempurna, namun menegur untuk membimbing adalah bagian dari tanggung jawab mereka.

“Kalau permasalahan kecil dibesarkan, akhirnya anak yang jadi korban. Kasus ini bahkan sempat viral. Anak jadi takut sekolah, guru tertekan, dan nama lembaga pendidikan ikut tercoreng,” ujarnya.

Kategori :