Operasi Aman Candi 2025 Ditutup, Polda Jateng Tegaskan Perang terhadap Premanisme Terus Berlanjut

Selasa 03-06-2025,16:14 WIB
Reporter : Umar Dani
Editor : Wawan Setiawan
Operasi Aman Candi 2025 Ditutup, Polda Jateng Tegaskan Perang terhadap Premanisme Terus Berlanjut

SEMARANG, diswayjateng.id - Operasi Aman Candi 2025 yang dilaksanakan Polda Jawa Tengah bersama jajaran Polres sejak 12 hingga 31 Mei berhasil mengungkap 711 kasus premanisme di seluruh wilayah provinsi.

Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Latif Usman, menyatakan bahwa operasi ini bertujuan memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat dan mengganggu iklim investasi di Jawa Tengah.

“Pemberantasan dilakukan oleh satuan tugas yang tergabung dalam operasi dan didukung kolaborasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait,” ujar Latif dalam konferensi pers di Gedung Borobudur Mapolda Jateng, Selasa 3 Juni 2025.

BACA JUGA:Tangani Premanisme dan Ormas yang Meresahkan, Pemkab Grobogan Bentuk Satgas Terpadu

Dia menjelaskan, dari 711 kasus yang diungkap, 184 merupakan Target Operasi (TO) dan 517 Non-TO. Sebanyak 276 kasus telah masuk proses penyidikan, sementara 435 lainnya ditangani melalui pembinaan.

“Jumlah tersangka yang diamankan sebanyak 916 orang, terdiri dari 888 laki-laki dan 28 perempuan,” jelasnya.

Barang bukti yang diamankan antara lain 23 mobil, 65 sepeda motor, 59 unit ponsel, serta 100 senjata tajam.

BACA JUGA:Iklim Investasi Jateng Steril Premanisme, Polda Kibarkan Perang Aksi Kejahatan Pemerasan

Polisi juga mengidentifikasi keterlibatan 11 organisasi masyarakat (ormas) dalam sejumlah kasus.

Beberapa kasus menonjol yang terungkap mencakup pemerasan berkedok wartawan di Hotel Alam Indah Gombel, Kota Semarang dengan kerugian Rp12 juta; 

Pengrusakan aset PT KAI oleh oknum ormas; tawuran gangster perempuan yang viral di Jalan Kokrosono Semarang; serta dugaan penipuan oleh pimpinan ormas dan istrinya di Blora dengan kerugian ratusan juta rupiah.

BACA JUGA:Polda Jateng Ungkap 24 Kasus Premanisme dalam Sehari, 40 Pelaku Diamankan

Brigjen Latif menegaskan bahwa meski operasi telah berakhir, komitmen pemberantasan premanisme tetap berlanjut.

“Penegakan hukum terhadap aksi premanisme akan terus dilakukan sebagai upaya menciptakan rasa aman dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” tegasnya.

Polda Jateng juga terus mengintensifkan langkah intelijen dan pencegahan, termasuk patroli, penjagaan, pengawalan, serta penyuluhan di pusat-pusat keramaian, sentra ekonomi, fasilitas publik, dan kawasan industri.

Kategori :