Ia juga menyampaikan rasa bangga karena Kabupaten Boyolali kembali dipercaya menjadi tuan rumah ajang kontestasi ternak tingkat regional.
Namun demikian, Agus menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.
BACA JUGA:Kontes dan Expo Sapi, Penanda Jateng Jadi Lumbung Ternak Nasional
BACA JUGA:RT 45 Cafe Pasar Sapi Salatiga, Kafe Pertama Padukan Olahraga Fun Fight dengan Tempat Kongkow
"Kita tahu PMK belum bisa dikendalikan sepenuhnya. Karena itu, saya minta dinas terkait dan para peternak untuk terus bersinergi. Ini tidak bisa dikendalikan sendiri-sendiri," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa hampir setiap kecamatan di Boyolali masih memiliki kasus PMK aktif, sehingga upaya pengendalian harus dilakukan secara kolektif dan masif.
Ajang ini bukan sekadar kontes, melainkan bagian dari gerakan untuk memperkuat ketahanan pangan dan memperbaiki ekosistem peternakan nasional.
APPSI berharap ke depan lebih banyak dukungan dari sektor swasta dan pemerintah agar peternak-peternak kecil bisa naik kelas, baik dari sisi ekonomi maupun akses pasar.