Mereka adalah: Mereka ialah Milna Miana (Harianhaluan.com, Padang), Bakti Buwono Budiastyo (Jateng.Disway.id, Batang), Dian Naren Budi Prastiti (Ayobandung.com, Karanganyar), Alia Safira Saibansah (J5NewsRoom.com, Batam), Wahyu Vitaarum (AyoIndonesia.com, Semarang), Laurensius Mitan (Klikpapua.com, Manokwari), Silvia Agustina (Lampung Post), Aisyah Nawangsari Putri (Tugumalang.id, Malang), Sumarni Utamining (Joglojateng.com, Purworejo), Rangga Musabar (LKBN Antara Palu), Eva Rianti (Republika.co.id), Alinda Hardiantoro (Kompas.com, Temanggung), Sevrinus Waja (Flobamora-news.com, Nagekeo), Novia Aisyah Ashari, (Detik.com, Yogyakarta), Eleanora Dian Nareta (Universitas Atma Jaya Yogyakarta), dan Mutiara Kartini Pattiasina (Unika Atma Jaya Jakarta)
Mereka bukan sekadar menulis, tapi menjadi agen perubahan, menyuarakan kisah-kisah inspiratif dari program CSR yang selama ini nyaris luput dari perhatian media arus utama.
“Kami membuktikan bahwa isu CSR bisa dikemas menarik dan berpengaruh, asalkan ditulis dengan nurani,” ujar Eva Rianti dari Republika.
TBIG dan GWPP Buka Cakrawala Baru
JFC 2025 bukan akhir, tapi awal dari babak baru kolaborasi antara dunia pers dan dunia korporasi.
Dengan pelatihan seperti ini, wartawan tak sekadar jadi pengamat, tapi mitra strategis pembangunan masyarakat melalui tulisan-tulisan mereka.
“CSR itu bukan charity, tapi investasi sosial. Dan tulisan jurnalis adalah jembatan antara niat baik perusahaan dan masyarakat,” pungkas Lie Si An.