
DEMAK, jateng.disway.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Demak berencana akan melakukan pembangunan dan rehap sarana kesehatan baik Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas di seluruh Kabupaten dengan anggaran yang didapat dari DBHCHT dan Dana Transfer.
Ali Maimun, menyampaikan bahwa direncanakan akan ada pembangunan dengan 7 pustu, 4 renovasi pusti, lalu juga ada rehabilitasi bangunan untuk Puskesmas Bonang 1 dan pembangunan Puskesmas Kebonagung. Sementara untuk biaya pembangunan fasilitas kesehatan tersebut dianggarkan dari dana transfer sebesar Rp.7,9 M berupa dana transfer untuk pembangunan fisik, sementara dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk renovasi atau rehabilitasi bangunan Rp.2,4 M. "Dari DBHCHT untuk rehab Puskesmas Kebonagung mendapat Rp.1,9 M dan Puskesmas Bonang 1 mendapat Rp. 500 juta," ucap Ali. BACA JUGA:Bupati Demak Ajak ASN Hidup Sehat dalam Germas BACA JUGA:Wali Kota Salatiga Pertimbangan Nama Tokoh Penting untuk Penamaan RSUD Salatiga Ia melanjutkan bahwa pembangunan ini mendukung program ILP (Integrasi Layanan Primer) yang mana akan memperkuatnya di Pustu. Ia pun menyebut bahwa akan ada Pustu di tiap desa. "Jadi tiap desa nanti akan ada pusto, kalo di sana ada PKD milik desa itu difungsikan sebagai Pustu, maka akan jadi tetep milik desa," ucapnya. "Karena Pustu itu kan miliknya Pemerintah Daerah dimana akan membuka pelayanan tiap hari. Sementara nantinta untuk PKD akan kita kuat dengan SDM dari Pustu, misal akan ada perkuat dengan adanya perawat," sambungnya. Swmentara itu terkait pelayanan Dinkes Demak yang mendapat sorotan postif dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, di mana Dinkes Demak mendapat peringkat dua untuk pelayanan Cek Kesehatan Gratis, pihaknya menyebur Dinkes Demak menang strategi. BACA JUGA:Ketua DPRD Semarang Perintahkan Anggota Dewan Standby, Antisipasi Aksi Hari Buruh atau May Day BACA JUGA:Kapolres Grobogan Beri Penghargaan 11 Anggota Polri dan Empat Warga "Kami tidak ada tips dan trik khusus, kami hany menang karena kami punya persiapan di awal. Di mana itu kan lauchingnya Februari, kita sudah mulai di Januari," terangnya. Kendati demikian ada tantangan dalam menjalaninya, karena animo masyarakat sempet rendah karena kurangnya sosialisasi dan banyak yang tidak percaya kalau pelaksanaannya tidak dikenakan biaya. "Animo masyarakat untuk datang ke Puskesmas kecil, maka dari itu kami lakukan jemput bola. Misalnya ke pabrik-pabrik atau desa-desa. Semoga masyarakat jika nantinya ada lagi cek kesehatan gratis berkontribusi," pungkas Ali.