"Dari pihak Kecamatan Candisari minta untuk mengungsi di Balai Kecamatan, tapi kita memilih untuk mengungsi di rumah tetangga yang berada di belakang rumah," ujar Slamet.
BACA JUGA:Satgas PB BPBD Kabupaten Tegal Evakuasi Talut Rumah Longsor
Puskemas Candisari diterjunkan untuk memeriksa kondisi kesehatan warga yang terdampak longsor.
Lisnawati dan korban lainnya mengaku syok dan tensi tinggi saat dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas.
"Tadi diperiksa oleh pihak puskesmas, tensi semua naik karena syok semalam siaga terus dan tidak tidur," jelasnya.
Lisnawati menjelaskan, 16 orang yang menjadi korban longsor ini merupakan kerabat, ia mengungsi di rumah tetangga hanya membawa surat penting saja.
BACA JUGA:Hujan Lebat Sejak Sabtu Malam, Tanah Longsor Nyaris Timpa Rumah Warga di Salatiga
BACA JUGA:Bekas Longsor di Jalan Semingkir-Wisnu Kabupaten Pemalang Diperbaiki Sementara
"Yang menjadi korban semua masih saudara, tadi malam mengungsi hanya membawa badan dan surat penting saja, semua perabotan masih didalam rumah,"ungkapnya.
Meskipun sebentar lagi masuk Idul Fitri, Lisnawati dan keluarga mengaku tidak memikirkan lebaran dan berharap jalan didepan rumahnya segera diperbaiki agar bisa ditinggali lagi.
"Saya tidak mikir lebaran dulu, ini masih syok. Semoga segera diperbaiki, biar kita bisa tinggal lagi di rumah,"ujarnya.
Pada berita sebelumnya, Longsor terjadi di samping jalan Tol Jatingaleh Kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
BACA JUGA:Dandim Pekalongan Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Longsor dan Banjir Bandang Petungkriyono
Longsor yang menggerus jalan warga di Rt 9 Rw 5 dan Rt 4 Rw 6, Kelurahan Karanganyar Gunung terjadi pukul 6.30 wib pagi.