SLAWI, diswayjateng.id - Berdasarkan analisis dari pemerintah dan kepolisian, puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada 28 hingga 30 Maret mendatang.
Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman meminta agar kewaspadaan di ruang publik selama mudik dan arus balik harus ditingkatkan, terutama menyangkut kesiapan prasarana transportasi untuk mobilitas warga seperti jalan berikut rambu lalu-lintas dan penerangan jalan umum (PJU), jembatan dan terminal.
"Sarana dan prasarana untuk pemudik harus ditingkatkan. Sehingga perjalanan pemudik bisa nyaman dan aman," kata Ischak.
Dia mengaku saat ini tengah mengejar target perbaikan sejumlah ruas jalan strategis dan jalur alternatif yang diharapkan tuntas selesai sebelum lebaran tiba.
BACA JUGA:Bupati Tilik Desa, Puskesmas Jatinegara Layani Pemeriksaan Gratis
BACA JUGA:Bupati Tegal Janji Jalan Pagerbarang Diperbaiki Sebelum Lebaran
Pekerjaan perbaikan berupa pengaspalan jalan dan konstruksi lapis pondasi atas yang dicampur semen ini terbagi ke dalam 48 paket pekerjaan senilai Rp8,18 miliar.
"Target kami, sebelum Lebaran harus sudah selesai. Ini sedang dikebut," ujarnya.
Dirinya tak menampik, beberapa ruas jalan di Kabupaten Tegal memang banyak yang rusak. Karena itulah, pihaknya mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk bekerja cepat. Tak terkecuali dengan Dinas Perhubungan (Dishub) yang memfasilitasi PJU dan rambu-rambu jalan.
"Semuanya tetap bekerjasama agar target kita sesuai harapan," ucapnya.
BACA JUGA:Tarhim di Desa Kedungjati, Bupati Tegal Salurkan Bantuan Rp 40Juta
BACA JUGA:Masa Jabatan Pj Bupati Tegal Diperpanjang
Dalam kesempatan itu, Ischak juga mengapresiasi upaya Polres Tegal dalam menyusun strategi pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran melalui Operasi Ketupat Candi 2025.
“Operasi ini tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya sinergi dan dukungan dari semua pihak, baik itu pemerintahan, TNI, tenaga kesehatan, hingga relawan,” tutupnya.