Truk Sumbu Tiga Dilarang Melintasi Pusat Kota, Bupati Batang: Keluar Exit Tol Kandeman

Sabtu 15-03-2025,13:05 WIB
Reporter : Bakti Buwono
Editor : Wawan Setiawan

"Sudah diberikan imbauan bahwa sumbu 3 tidak boleh lewat kota. Pembatasan ini sebagai langkah antisipasi agar arus lalu lintas tetap lancar. Semua kita tahan, masuknya ke Pantura dengan standby di Tol Kandeman," ujarnya, Kamis 30 Januari 2025.

Ia menambahkan bahwa kendaraan yang tetap nekat akan benar-benar diarahkan untuk putar balik di Kandeman.

"Kami lakukan dengan perlahan, karena ada yang memonitor dan ada yang tidak. Dampak dari kebijakan ini cukup besar, termasuk di Pekalongan yang juga telah memberikan imbauan serupa," katanya.

Rozaq, sapaan akrabnya, menyebut bahwa selama ini wilayah banyak jalan Kota batang yang berlubang karena dilintasi angkutan berat. 

Imbauan itu bisa membuat tingkat keselamat di jalan raya juga meningkat.

Di sisi lain, Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah X, Rizal Bawazier, mendesak agar truk-truk besar dan kontainer tidak lagi melintas di pusat Kota Pekalongan dan Batang paling lambat Februari 2025.

"Stoplah itu truk-truk besar dan kontainer yang lewat dalam pusat kota Pekalongan dan Batang! Bikin macet, rawan kecelakaan, dan merusak jalan dalam kota," tegas Rizal.

Rizal mengaku sudah melakukan komunikasi dengan instansi terkait, termasuk Kementerian Perhubungan dan Direktorat Bina Marga Kementerian PUPR.

"Saya harap pertengahan atau akhir Februari 2025 sudah tidak ada lagi truk besar dan kontainer yang melintas di pusat kota. Masyarakat Pekalongan dan Batang sudah cukup sabar dengan kondisi ini. Sekarang waktunya instansi terkait bertindak!" ujarnya.

Menurut Rizal, solusi yang ditawarkan adalah penggunaan dua akses gerbang tol, yakni Pemalang (Gandulan) dan Batang (Kandeman). Truk besar dan kontainer yang tidak berplat G atau tidak memiliki tujuan ke pabrik dalam Pekalongan, Pemalang, dan Batang wajib melewati jalur tersebut.

"Untuk yang benar-benar punya tujuan ke industri di dalam kota, mereka harus menunjukkan surat jalan," jelasnya.

Sebagai insentif, ia mengusulkan diskon tarif tol hingga 25% bagi truk bersumbu 3 ke atas yang melewati jalur alternatif tersebut.

"Ini win-win solution. Distribusi barang tetap berjalan dengan biaya lebih ringan, tapi kota juga tidak macet, lebih aman, dan jalan tidak cepat rusak," kata Rizal.

Kategori :