JEPARA, diswayjateng.id- Kabupaten Jepara menegaskan komitmennya menjadi daerah beriklim investasi terbaik di Jawa Tengah. Hingga saat ini, terdapat 314 PMA yang mendirikan perusahannya di wilayah Bumi Kartini.
Dengan perkembangan investor sebanyak itu, Bupati Jepara Witiarso pun berinisiatif menggelar forum dialog bersama investor Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Forum itu diharapkan memperkuat koordinasi antara Pemkab Jepara dan dunia usaha. Karena itu, Pemkab Jepara focus komunikasi dan kerja sama percepatan pertumbuhan ekonomi serta mendukung pembangunan infrastruktur strategis.
Bupati Jepara Witiarso Utomo memimpin dialog di Pendopo Kartini, Jumat (14/3/2025). Forum ini dihadiri jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah Edy Sujatmiko, serta pejabat teras Pemkab Jepara.
Dalam kesempatan itu, Sekda Edy Sujatmiko melaporkan bahwa Jepara memiliki 314 PMA. Forum ini adalah inisiatif Bupati memperkuat koordinasi antara pemerintah dan dunia usaha. Visi yang diusung adalah "OTW Jepara Mulus," termasuk dalam aspek ekonomi demi kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Bupati Witiarso menekankan pentingnya kedekatan antara pemerintah dan pengusaha. Ia langsung menyapa satu per satu peserta untuk mempererat hubungan.
“Ketika ada kendala dalam usaha, komunikasi yang baik dapat menyelesaikan persoalan lebih awal sebelum menjadi masalah besar,” ujarnya.
Ia menegaskan Pemkab Jepara berkomitmen menjaga iklim investasi yang kondusif. Pengusaha diundang berdiskusi mengenai kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis di Jepara.
Ia berharap Bumi Kartini bisa menjadi wilayah investasi terbaik di Jawa Tengah, melalui dukungan serta masukan dari para pengusaha. Dalam dialog itu, sejumlah pengusaha pun menyampaikan masukan strategis.
Seperti perwakilan PT Wanxinda Travel Goods mengusulkan pembangunan pelabuhan di Jepara untuk menekan biaya logistik. PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia - Jepara Factory (SAMI JF) menyoroti kebutuhan infrastruktur guna meningkatkan efisiensi transportasi dan mendukung perluasan jangkauan usaha.
Menanggapi hal ini, Mas Bupati Wiwit mengaku telah memiliki rencana membangun pelabuhan di wilayah Balong. Lokasi tersebut berpotensi melayani empat kabupaten, yakni Jepara, Kudus, Pati, dan Rembang.
“Saat ini, pemerintah tengah mencari investor untuk merealisasikan proyek tersebut. “Kami sedang mencari investor, barangkali ada yang tertarik membentuk konsorsium, mari kita diskusikan,” ujarnya.
Selain infrastruktur, isu Upah Minimum Kabupaten (UMK) dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) turut menjadi perhatian. Hal itu sesuai usulan perwakilan PT Parkland World Indonesia Jepara, yang mempertanyakan mekanisme penetapan upah di tahun mendatang.
Bupati Witiarso pun merespon bahwa pemerintah telah mulai menjembatani dialog antara pengusaha dan serikat pekerja sejak awal tahun agar keputusan mengakomodasi semua pihak.
“Jika komunikasi rutin terjalin, masalah kecil bisa segera diselesaikan sebelum menumpuk dan menjadi persoalan besar,” tandasnya.
Pemerintah juga mendorong keterlibatan pengusaha dalam program nasional, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia berharap para pelaku usaha mendukung penyediaan fasilitas MBG bagi siswa di Jepara guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Saya berharap program MBG di Jepara dapat berjalan lebih cepat dan lebih baik,” kata dia.
Bupati Witiarso kembali menegaskan bahwa Jepara terbuka bagi investasi dan siap berkolaborasi dengan dunia usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Saya berharap dialog ini menjadi langkah awal membangun hubungan yang lebih erat antara pemerintah dan pengusaha demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.