GROBOGAN, diswayjateng.id - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mengebut penanganan tanggul jebol akibat limpasan Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
“Alhamdulillah, sudah bisa tertutup aliran yang masuk ke arah tanggul jebol,” kata Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Alam (PPK OP SDA) IV BBWS Pemali Juana, Heri Santoso, kepada diswayjateng.id Rabu (12 Maret 2025) siang.
Heri menyampaikan, pihaknya menurunkan delapan unit alat berat guna melakukan penutupan aliran air yang masuk ke arah jebolan tanggul tersebut. Delapan unit itu terdiri dari enam buldoser dan dua ekskavator. Adapun materialnya timbunan tanah diperkuat dengan pancang glugu (batang pohon kepala), bambu, serta geotekstil.
“Saat ini fokus kami mengeringkan bekas aliran air tersebut, setelah itu baru kami lakukan penutupan tanggul yang jebol,” imbuhnya.
Foto udara tanggul yang jebol di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sebelum ditambal pada Selasa (11 Maret 2025). (Dok. BBWS Pemali Juana/diswayjateng.id)
Heri menambahkan, selain menuntup aliran air pada jebolan tanggul, tanah yang dikumpulkan sejak kemarin itu juga digunakan untuk pembuatan tanggul setinggi tujuh meter dengan panjang bawah 30 meter serta panjang atas lima meter.
"Konstruksinya berupa tanah padat berbentuk seperti segitiga trapesium," ujarnya.
Heri melanjutkan, lapisan bagian bawah tanggul akan dibangun susunan pancang bambu, yang diperkuat dengan skur bambu melintang. Kemudian, di atas susunan pancang bambu diletakkan susunan jumbo bag tiga lapis diperkuat tanah timbunan yang dibungkus geotekstil dan pancang glugu.
Sebagaimana diketahui, tanggul jebol tersebut akibat limpasan Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, pada Minggu (9 Maret 2025). Lebar tanggul yang jebol sepanjang 30 meter itu, pun menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Kabupate Grobogan.