DEMAK, diswayjateng.id - Di setiap bulan suci Ramadhan, takmir Masjid Agung Demak (MAD) rutin menyelenggarakan Pesantren Ramadhan dengan santri dan santriwati lanjut usia (lansia) dengan usia minimal 57 tahun.
Sebanyak 127 santri dan santriwati lansia mengikuti kegiatan di Pondok Pesantren yang berada di komplek area makam Sultan Fatah Demak.
Pesantren Ramadhan di Masjid Agung Demak ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Hijriah 1446 atau 1 Maret 2025 dengan agenda resmi penutupan pada 27 Hijriah 1446 atau 27 Maret 2025.
Santri dan santriwati lansia tersebut menurut H Muhamad Zaenuri, Lurah Pondok Pesantren Ramadhan sekaligus Takmir MAD, sebelumnya mendaftarkan diri melalui online untuk mengikuti pesantren Ramadhan tersebut.
BACA JUGA:Lazisnu Salurkan Bantuan Perbaikan Madrasah Apung di Dukuh Timbulsloko Demak
BACA JUGA:Bayi Kembar Empat, Cegah Stunting Lazisnu Demak Beri Bantuan Lewat Infaq Digital
"Peserta yang daftar banyak sekali setiap tahun selalu bertambah, namun kami hanya bisa menerima 127 peserta karena keterbatasan fasilitas kamar bagi peserta. 127 peserta itu 26 laki laki dan 101 perempuan," ucapnya pada diswayjateng.id, Kamis 6 Maret 2025.
"Kalau masalah makan dan minum untuk sahur tidak masalah berapapun kami bisa layani, tapi untuk penginapan kan masih terbatas, sehingga takutnya membuat tidak nyaman," lanjutnya.
Fasilitas penginapan sendiri cukup besar, terdapat 10 kamar yang memuat sekitar 10-15 orang. Di masing-masing dilengkapi dengan karpet hangat, AC, kipas angin, kamar mandi dalam, area jemuran di belakang masing-masing kamar dan juga tersedia air panas dan dingin.
"Untuk tahun ini, kami menyediakan 10 kamar, beda dengan tahun kemarin yang hanya 8 kamar, ada tambahan 2 kamar yang besar. Ini agar Santi dan Santriwati nyaman dan mereka hanya fokus ngaji, ibadah," terangnya.
BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Begini Agenda Ramadhan Masjid Agung Demak Penuh Kegiatan Berkah
BACA JUGA:Polda Jateng Siapkan 4 Strategi Cipta Kondisi Amankan Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H
Program pesantren Ramadhan untuk lansia ini, lanjutnya, sudah digagas Masjid Agung Demak sejak puluhan tahun lalu.
Di mana semula berawal dari inisiasi takmir untuk mengelola jemaah-jemaah dari berbagai daerah yang selalu datang dan tinggal di serambi masjid.
"Jadi dulunya, ya sekitar 30 tahun lebih yang lalu ya, banyak jemaah yang istilahnya "maaf" tercecer di setiap sudut halaman dan serambi masjid, mereka niat ngaji dan ngalap berkah selama bulan Ramadhan, tapi kok dilihat seperti tidak baik, kasihan akhirnya kami kelola," ucapnya.