Pekalongan, diswayjateng.id - Memanfaatkan moment bulan suci Ramadan, Forum Anak Kota Batik menggelar kegiatan ngabuburit di masjid bersama anak-anak. Kegiatan perdana ini digelar di halaman Masjid Al Hikmah, Podosugih, Kota Pekalongan pada Selasa (4/3/2025).
Ngabuburit ini diisi dengan aneka permainan bersama anak-anak sekitar masjid, seperti bermain bakiak, petak umpet, baca cerita, dongeng, dan ular tangga.
"Kebetulan masjid Al Hikmah termasuk tempat ibadah ramah anak, kami akan membantu mengembangkan fasilitas ramah anak, karena di sini banyak anak", terang Andra, Ketua Forum Anak Kota Batik (4/3/2025).
Menurut Andra, Masjid tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, namun dapat menjadi tempat rekreasi menarik bagi anak. "Tempat ibadah bisa juga untuk rekreasi anak, untuk itu kami forum anak Kota Batik bersinergi dengan tempat ibadah untuk mengaktifkan (Masjid) ramah anak", jelas Andra
Forum Anak Kota Batik ingin agar seluruh tempat ibadah di Kota Pekalongan ramah anak, untuk mendukung Kota Pekalongan ramah anak.
"Semoga tetap ramah anak sampai kapanpun karena tujuannya agar Pekalongan ramah anak", pungkas Andra.
Ketua Takmir Masjid Al Hikmah, Sugeng Sutikno, mengaku senang masjid Al Hikmah menjadu salah satu masjid ramah anak di Kota Pekalongan. Sugeng merasa prihatin semakin kesini anak-anak dan remaja yang beribadah di Masjid mulai berkurang.
"Kami prihatin berkurangnya anak-anak dan remaja yang beraktifitas di masjid, kami akan berusaha memulai bahwa anak-anak itu betah di masjid, mereka betah di dunianya namun juga betah untuk beribadah di Masjid", terang Sugeng.
Takmir Masjid Al Hikmah sudah menerapkan untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak selama di Masjid, salah satu agar anak-anak betah di masjid ialah dengan menegur secara baik dan mendidik.
"Meski fasilitas belum memadai kami sudah memulai dari ruhnya dahulu, bahwa tidak ada kami membentak anak-anak, sehingga (menjadikan) anak anak takut ke masjid, tapi kita coba nasehati anak-anak dengan cara baik, sehingga anak-anak nyaman, kita nasihati namun mereka tidak merasa dimarahi", terang Sugeng.
Diakui saat ini tidak mudah untuk mengajak remaja dan anak-anak untuk meramaikan ibadah di masjid, kata sugeng pengaruh teknologi ikut memengaruhi. Anak-anak lebih rela bermain HP namun enggan ke Masjid.
"Anak anak terpengaruh gadget, kita lakukan pendekatan ke orangtuanya dan anak-anak agar ada batasan dalam menggunakan HP, minimal tetap ke masjid", pungkasnya.
Takmir masjid Al Hikmah Podosugih berharap para orangtua berkenan mengajak anak-anaknya untuk beribadah ke Masjid, namun tetap di dampingi dan diawasi masing-masing.(*)