Untuk bisa mempercepat dalam proses pemipihan, Dewi mengerahkan 7 pekerja yang mayoritas adalah lanjut usia.
"Saya gak mau menggunakan alat, karena kasihan pekerja, kalau pakai alat mereka kerja apa,"jelanya.
Kelurahan Jatirejo, memang sudah menjadi pusat produksi kolang-kaling di Gunungpati, Kota Semarang.
Saat ini lebih dari 3 kepala keluarga yang menggeluti usaha ini turun temurun.
Seperti halnya Buang Rowiyan (76) menjadi generasi ketiga yang membuat Kolang-kaling dari biji buah aren.
Berbeda dengan rumah industri lainnya Buang memilih memproduksi kolang-kaling dari masih buah aren.
Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, namun keuntungannya cukup banyak.
"Buah aren datang langsung direncengin, habis itu direbus selama 2 jam, dan direndam, dikelupas dari kulitnya," jelas Buang.
Setiap buah aren tidak menentu memiliki biji buah kolang-kalingnya, "maksimal 3 biji, tapi kadang-kadang juga tidak ada bijinya sama sekali,"jelasnya.
Ia menjelaskan, memang membutuhkan waktu yang lama kalau membuat kolang-kaling dari bahan buah aren langsung.
"Butuh waktu lama memang, tapi, keuntunganya lumayan kalau harus beli yang sudah jadi,"katanya.