Indonesia Gabung BRICS, Politisi PKS Muh Haris Sebut Dorong Transformasi Energi dan Investasi Berkelanjutan

Jumat 10-01-2025,10:49 WIB
Reporter : Nena Rna Basri
Editor : Laela Nurchayati

SALATIGA, diswayjateng.id - Indonesia bergabung sebagai anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan), mendapatkan tanggapan serius Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PKS, Muh Harris.

Mantan Wakil Wali Kota Salatiga dua periode itu menilai Indonesia gabung BRICS atau ke poros kiri negara besar dunia cukup strategis.

"Bergabungnya Indonesia dalam keanggotaan BRICS memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama internasional, khususnya di sektor energi dan investasi berkelanjutan," kata Muh Harris, Jumat 10 Januari 2024.

Bahkan, ujarnya, Indonesia ikut bergabung ke BRICS membuka peluang besar terutama di sektor energi terbarukan, investasi infrastruktur, dan lingkungan.

BACA JUGA: Masyarakat Minta Ischak-Kholid segera Dilantik sebagai Bupati dan Wabup Tegal untuk Percepatan Pembangunan

BACA JUGA: Ketua DPRD Kabupaten Pemalang Marah, Kepala Dinas Pendidikan Tidak Hadiri Undangannya

Indonesia sebutnya, bisa memanfaatkan pendanaan dari New Development Bank. "Pendanaan dari New Development Bank bisa dimanfaatkan Indonesia untuk membangun infrastruktur hijau yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," tandasnya, saat pulang kampung ke Salatiga.

Kerja sama dengan anggota BRICS juga dapat membantu Indonesia mempercepat transisi energi dan menciptakan investasi hijau yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, ini juga dapat mendorong transformasi teknologi dan digitalisasi, yang sangat relevan dengan tantangan investasi global saat ini.

"Tapi perlu diingat juga, pemerintah untuk mengantisipasi tantangan geopolitik yang dapat memengaruhi stabilitas investasi, termasuk potensi ketergantungan pada satu atau dua negara anggota BRICS," paparnya.

BACA JUGA: Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Muh Haris: Pintu Masuk Komisi XII DPR RI Panggil Kementrian ESDM

BACA JUGA: Muh Haris Tularkan Komitmen 4 Pilar MPR RI kepada Generasi Muda

BRICS sebutnya, memberikan akses ke pasar dan investasi dari negara-negara anggota yang memiliki pengalaman dan kapasitas besar di bidang energi dan teknologi.

Sebut saja negara Cina. Cina menjadi investor terbesar di Indonesia dengan realisasi investasi mencapai US$5,78 miliar dalam 11.551 proyek pada periode Januari-September 2024.

Selain itu, lanjut Harris, proyeksi International Monetary Fund (IMF) menunjukkan rasio investasi terhadap PDB Indonesia pada 2024 diperkirakan mencapai 30,54%, tertinggi keempat di antara negara-negara BRICS.

Haris kembali memberikan masukkan untuk Indonesia memastikan bahwa kerja sama dan bergabungnya dengan
BRICS tetap memberikan manfaat maksimal.

BACA JUGA: Pasangan Aaf-Balgis Resmi Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan Terpilih 2025-2030

BACA JUGA: Sah, Robby Hernawan dan Agustin Ditetapkan KPU Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga 2025-2030

"Tanpa mengorbankan hubungan dengan negara-negara non-BRICS, terutama dalam sektor perdagangan dan energi," imbuhnya.

Sebagai Anggota Komisi XII yang membidangi energi, lingkungan, dan investasi, Muh Haris berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan pemerintah terkait pemanfaatan keanggotaan BRICS.

DPR akunya, tetap akan memastikan, bahwa kerja sama dan investasi yang dihasilkan melalui BRICS benar-benar berdampak pada kesejahteraan rakyat. "Terutama dalam upaya mengembangkan energi terbarukan dan menjaga kelestarian lingkungan," pungkasnya.

Haris berharap keanggotaan Indonesia di BRICS dapat menjadi katalisator untuk pembangunan ekonomi yang inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Kategori :