SRAGEN, diswayjateng.id – Sejumlah warga Desa Gading, Kecamatan Tanon geger dengan fenomena tanah ambles yang merusak jalan kampung. Jalan menjadi terbelah akibat terguyur hujan berjam-jam. Akses jalan yang rusak yakni di jalan utama penghubung Dukuh Cengklik RT 16 dengan Dukuh Ngledok, pada Selasa (24/12) sore.
Berdasarkan informasi warga setempat, tanah ambles di Gading sudah terlihat tanda-tandanya beberapa hari lalu. Terlihat tanah mulai bergerak dan semakin ambles dan terbelah. Ditambah kondisi hujan deras berjam-jam.
Sugiyanto salah satu warga Dukuh Ngledok, Desa Gading, membenarkan terjadinya tanah ambles jalan penghubung kampung Cengklik dengan kampung Ngledok. Pihaknya menyampaikan kedalaman kurang lebih 30 cm.Panjang tanah di jalan yang bengkah sekitar 40 meter. “Situasi ini akses masyarakat terganggu, Jalan hanya bisa dilewati sepeda motor, untuk mobil tidak bisa lewat,” kata Sugiyanto.
Pihanya menuturkan akibat kejadian ini masyarakat hanya bisa pasrah dan menunggu bantuan pemerintah untuk segera bisa ditangani. Kalau akses tetap hanya bisa roda dua. Harapannya segera diperbaiki pemerintah untuk bisa akses masuk warga kembali normal, jelasnya.
Sementara Kepala Desa (Kades) Gading Gading Puryanto membenarkan kejadian tersebut. Kejadian sekitar pukul 16.00 saat hujan turun tidak berhenti. Dia menyampaikan kerusakan ini yang kedua kali dalam waktu dekat. Situasinya hampir sama seperti tanah ambles di Gading beberapa tahun lalu.
”KOndisnya karena tanah di bawah itu endut, tanahnya empuk dan kena air, berpengaruh pada tanah yang diatas. Alhamdulillah tidak ada rumah warga yang terkena. Kalau beberapa waktu lalu sudah ditambal tapi tetap nggak bisa,” ujarnya.
Pihaknya menuturkan untuk mengatasi situasi ini tentu membutuhkan ahli. Karena kondisi geografisnya memang sedikit berbeda. Dia menjelaskan dari BPBD Sragen juga sudah menyatu. ”Kalau memang untuk penanganan jangka panjang, perlu tenaga ahli. Karena memang tanah di bawah itu endut (lumpur,red),” ujarnya.