diswayjateng.id - Jawa Tengah merupakan provinsi di Pulau Jawa yang kaya akan seni dan budaya. Salah satu bentuk seni daerah yang perlu dilestarikan adalah tarian khas Jawa Tengah.
Tarian khas Jawa Tengah muncul sebagai hasil pengaruh dari penguasa adat, ritual keagamaan, serta kedatangan Belanda. Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara atau upacara adat tertentu.
Fungsi tarian ini adalah sebagai sarana untuk menghubungkan penonton dengan upacara yang berlangsung. Selain berfungsi sebagai hiburan, tarian ini juga memiliki nilai edukatif, karena setiap tarian khas Jawa Tengah menyimpan cerita yang unik.
BACA JUGA:5 Benteng Bersejarah Peninggalan Belanda di Jawa Tengah
BACA JUGA:7 Mitos Jawa Tengah yang Masih Beredar di Masyarakat
Tarian Khas Jawa Tengah yang Populer Hingga Saat Ini
Berdasarkan informasi dari Traveloka, di antara berbagai tarian khas Jawa Tengah yang ada, beberapa di antaranya sangat populer dan masih sering dipentaskan hingga kini, seperti:
1. Tari Gambyong
Pertama, terdapat Tari Gambyong yang berasal dari Surakarta. Awalnya, tarian ini merupakan tarian rakyat yang sering dipentaskan saat musim panen padi. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, Tari Gambyong telah diangkat menjadi pertunjukan sakral sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu yang hadir.
Tidak ada batasan jumlah penari dalam Tari Gambyong, dan kostum yang dikenakan berupa kemben setinggi bahu yang dilengkapi dengan selendang. Kombinasi warna hijau dan kuning pada kostum ini menambah kesan meriah pada tarian Jawa Tengah ini.
Meski begitu, warna sekarang tidak lagi menjadi acuan seiring dengan zaman yang semakin berkembang. Adapun peranti gamelan yang digunakan sebagai pengiring lagu Tari Gambyong adalah kendang, gong, gambang, dan kenang.
2. Tari Serimpi
Tari Serimpi adalah tarian klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini telah ada sejak zaman feodal dan berkembang di lingkungan keraton. Menariknya, Tari Serimpi dikenal sebagai tarian tradisional yang telah mencapai tingkat keindahan yang tinggi.
Gerakan Tari Serimpi sangat khas dengan kelembutan yang menggambarkan budi pekerti yang halus, lemah lembut, dan sopan. Tempo gerakan yang pelan dan anggun disertai dengan iringan musik gamelan yang memukau.
Jika diperhatikan, kelembutan gerakan penari Tari Serimpi mirip dengan Tari Pakarena dari Makassar. Namun, keberadaan Tari Serimpi sudah ada sejak lama, dengan sifat yang sakral dan istimewa, terutama di lingkungan keraton Jawa.
Saking sakralnya, tarian ini sering dianggap setara dengan benda pusaka yang melambangkan kekuasaan raja sejak era Jawa Hindu. Pementasan tari ini hanya boleh dilakukan oleh penari yang telah ditunjuk oleh keraton. Meskipun demikian, kesakralan Tari Serimpi belum dapat disamakan dengan Tari Bedhaya.
3. Tari Bedhaya
Tari Bedhaya merupakan salah satu tarian yang berasal dari Keraton Surakarta di Jawa Tengah. Tarian ini memiliki makna sakral yang mendalam bagi masyarakat keraton, baik bagi para penari maupun penontonnya. Banyak yang meyakini bahwa Tari Bedhaya dapat dijadikan sebagai sarana meditasi.
Tari ini juga dikenal memiliki keindahan dan kekuatan tersendiri. Setiap penari mengenakan kostum blus beludru sebagai atasan yang dipadukan dengan sarung bermotif batik. Mereka juga melengkapi penampilannya dengan selendang berwarna keemasan.