BATANG, diswayjateng.id - PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), melalui program BEST (BPI Experience, Sharing, and Teaching) Class Goes to School, menggencarkan edukasi keselamatan kepada generasi muda di Kabupaten Batang.
Program ini hadir di SMP N 2 Kandeman dengan tema Teknik Dasar Pemadaman Api, membekali siswa dengan keterampilan tanggap darurat.
Sebanyak 40 siswa berpartisipasi dalam kegiatan ini, dengan semangat tinggi untuk mempelajari teori sekaligus praktik penanganan kebakaran.
Mereka diperkenalkan dengan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Fire Blanket, dua alat penting dalam situasi darurat.
BACA JUGA: Hari Guru Nasional, BPI Latih Literasi dan Numerasi para Guru hingga Petugas Perpustakaan SD
BACA JUGA: BPI Raih Apresiasi atas Kepatuhan LKPM dan Komitmen CSR di Batang
Tak hanya teori, para siswa juga mendapat pengalaman langsung menggunakan alat tersebut di bawah bimbingan tim Fire Brigade BPI.
General Manager HSE BPI, Josman Ginting, menegaskan pentingnya edukasi seperti ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
“Kegiatan ini adalah upaya kami untuk memberikan pengetahuan praktis kepada siswa-siswi tentang teknik dasar pemadaman api. Ini juga sejalan dengan nilai-nilai perusahaan bahwa keselamatan adalah prioritas utama kami. Kami berharap para siswa bisa mendapatkan bekal yang bermanfaat untuk menghadapi situasi darurat di masa mendatang,” ujar Josman.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari Suningsih, Kepala SMP N 2 Kandeman.
BACA JUGA: Ikut Tuntaskan ODF dan Turunkan Stunting, PT BPI Raih Apresiasi Pemkab Batang di Bidang Kesehatan
BACA JUGA:vLagi Hits Sepak Bola Wanita, PLTU Batang Gelar Arimbi Cup 2024
Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BPI atas kontribusi besar dalam meningkatkan kesadaran siswa terhadap keselamatan.
“Kami sangat berterima kasih untuk kegiatan pada hari ini. Kami mengapresiasi kegiatan ini dan mudah-mudahan BPI tetap menjadi mitra kami. Pengetahuan tentang penanggulangan kebakaran sangat kami butuhkan sebagai bekal untuk menghadapi bencana yang tidak diinginkan di masa depan,” tuturnya.
Tak ketinggalan, para siswa pun menyatakan rasa antusias mereka. Mahful Arifin, salah satu peserta, merasa bangga bisa berpartisipasi dalam program ini.