Perlu Kemasan Menarik, FK Deswita Kudus Siap Percantik Puluhan Desa Wisata

Rabu 18-12-2024,20:21 WIB
Reporter : Arief Pramono
Editor : Wawan Setiawan

KUDUS, diswayjateng.id-   Forum Komunikasi  Desa Wisata (FK Deswita) diharapkan meningkatkan peran masyarakat bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah, dalam pengembangan desa-desa wisata di Kabupaten Kudus.

Selain itu, kehadiran FK Deswita dapat membantu dalam pembinaan hingga sarana bertukar informasi terkait hal berkaitan pengembangan desa wisata di wilayah Kota Kretek.

Harapan besar itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Kudus, Mutrikah, saat pengukuhan Pengurus FK Deswita Kudus masa bakti 2024-2028 di Taman Krida Budaya kawasan GOR Kudus.

Murikah mengatakan, pihak Disbudpar selama ini intens melakukan pendampingan desa wisata. Salah satunya adanya program pendampingan empat desa wisata setiap tahunnya. Program ini bekerjasama dengan Desa Wisata Institute Yogyakarta.

“FK Deswita memiliki fungsi sebagai sebuah kelembagaan masyarakat yang peduli dan menjadi penggerak pengembangan desa wisata. Selain itu, sebagai sarana bertukar informasi hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan desa wisata,” ujar Mutrikah, Selasa 17 Desember 2024.

Menurut Mutrikah, FK Deswita berperan menjadi fasilitator pendamping dan penyambung lidah, ketika desa-desa wisata memiliki kendala. Selanjutnya tetap melakukan koordinasi intens dengan Disbupar Kudus.

Pihaknya berharap dikukuhkannya FK Deswita ini, desa wisata semakin berkembang dan dikenal luas di tingkat nasional dan dunia. Sehingga mulitiplier efek pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi secara otomatis bisa terbentuk.

“Diawal terbentuk kami ingin ada gebrakan baru. Salah satunya seperti Gerakan Sapta Pesona dengan bebersih di desa-desa wisata di Kudus,” imbuhnya.

FK Deswita Aktifkan Sambang Desa

Sementara itu, Ketua FK Deswita Maskur mengatakan, FK Deswita segera menyusun program kerja berkala. Selanjutnya melakukan sambang ke desa-desa wisata di Kudus.

 “Dari hasil sambang, kami akan mengevaluasi dan mencari kendala apa yang dialami teman-teman di desa wisata. Kami beri pendampingan dan membantu mencarikan solusi. Tentu dalam hal ini kami juga intens, berkomunikasi dengan Disbudpar Kudus,” tuturnya.

Ia menilai kehadiran desa wisata di Kudus memiliki keunikan hingga kreatifitas yang tidak kalah dengan desa-desa wisata di daerah lain. Hanya saja, pihaknya masih perlu pengemasan yang tepat, agar menjadi sebuah daya tarik wisata unggul.

“Pengemasan daya tarik wisata yang ada di desa wisata ini memang menjadi tantangan. Apalagi di desa-desa wisata yang berada di perkotaan, harus bisa mengemasnya dengan pas. Agar bisa memiliki daya tarik lebih seperti desa wisata di lereng Pegunungan Muria,” ungkapnya.

Untuk diketahui, proses pengukuhan kepengurusan FK Deswita Kudus ditandai penyerahan SK Kepala Disbudpar Kudus kepada Maskur selaku ketua. Pengukuhan berdasarkan Pasal 42 dan 43 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2024 tentang pemberdayaan desa wisata.

Saat ini, Kabupaten Kudus sudah memiliki 30 desa wisata yang sudah ber-SK Bupati. Lima desa diantaranya berstatus sebagai desa wisata berkembang, dan yang lain berstatus desa wisata rintisan.

 

Kategori :