SEMARANG, diswayjateng.id - Kawasan Kota Lama Semarang kini akan memiliki destinasi wisata baru dengan nilai historis yang kental dengan sejarah Kota Semarang.
Di Kampung Sleko berdiri menara Syahbandar yang dibangun sejak 1825 dengan fungsi sebagai pengatur lalu lintas kapal dan perahu di Kali Semarang pada masa kolonial.
Saat ini, kampung Sleko siap menyambut wisatawan untuk menikmati keindaah bangunan cagar budaya menara Syahbandar yang sudah direvitalisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita, mengungkapkan rasa syukurnya atas progres revitalisasi Jalan Kampung Sleko yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Cipta Karya.
BACA JUGA: Mba Ita: Kota Lama Jadi Tempat Jin Buang Anak
"Penataan ini menunjukkan komitmen kita bersama untuk melestarikan warisan budaya Kota Lama Kota Semarang. Terlebih di Jalan Kampung Sleko itu ada Menara Syahbandar, di pinggir Kali Semarang. Tentunya semakin komplit dan menarik untuk wisatawan," ujar Mbak Ita, Selasa, 17 Desember 2024.
Jalan Kampung Sleko kini dilengkapi dengan fasilitas yang menarik bagi pengunjung. "Di sini kini ada plaza promenade, pedestrian yang ramah pejalan kaki, penerangan lampu modern, mushola, kursi taman, toilet, hingga penghijauan yang memperindah kawasan," terang Eko, dari Kementerian PU. Penataan ini, lanjutnya tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga memberikan kenyamanan lebih bagi wisatawan.
Revitalisasi Jalan Kampung Sleko yang terletak di pinggir Kali Semarang ini melengkapi situs budaya di Kampung Sleko yang telah selesai direvitalisasi tahun 2023 lalu, yakni Cagar Budaya Menara Syahbandar. Dibangun pada tahun 1825, menara ini memiliki nilai historis sebagai pengatur lalu lintas kapal dan perahu di Kali Semarang pada masa kolonial.
Mbak Ita juga menyebut bahwa revitalisasi Kampung Sleko ini sebagai langkah penting untuk menghidupkan potensi Kali Semarang sebagai sungai bersejarah di Kota Semarang.
BACA JUGA: Mengkuliti Sejarah Kota Lama Semarang: Jejak Kolonial yang Mengagumkan
BACA JUGA: Kota Lama Semarang dan Sederet Kisah Masa Lalu
Sementara itu, Sekretaris BP2KL, Nik Sutiyani, turut menjelaskan bahwa revitalisasi di Jalan Kampung Sleko ini merupakan bentuk apresiasi pelestarian berkelanjutan dari Kementerian PU kepada Kota Semarang karena Pemkot Semarang dianggap berkomitmen secara serius untuk merawat warisan kota pusaka Kota Lama.
Sehingga revitalisasi dilanjutkan untuk segmen Jalan Sleko yang sempat tertunda karena pembebasan lahan. “Kini progresnya sudah selesai secara fisik. Kami sudah dapat laporan dari Kementerian PU, tetapi memang belum diresmikan,” ungkapnya.
Kehadiran Jalan Kampung Sleko yang semakin cantik diharapkan bisa menjadi daya tarik baru di Kota Lama. Penataan ini juga diharapkan membawa multiplier efek atau efek ganda bagi ekonomi masyarakat sekitar sekaligus meningkatkan potensi wisata Kota Semarang khususnya menghidupkan potensi wisata Kali Semarang.