SLAWI, diswayjateng.id - Sidak dan monitoring ketersediaan stok makanan dan minuman serta bahan pokok dilakukan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kegiatan dilakukan di sejumlah toko modern yang ada di Kabupaten Tegal.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan Kabupaten Tegal Imam Rudy Kurnianto melalui Kabid Pengembangan Perdagangan Suprapto menyatakan, dari hasil monitoring ke sejumlah toko modern. Pada prinsipnya tidak ditemukan beredarnya barang kedaluarsa yang tetap diperjual belikan.
"Untuk stok bahan makanan dan minuman terpantau mencukupi dan penjualan minyak goreng masih sesuai dengan HET," ujarnya, Senin (16/12/2024).
Sementara itu, pihaknya menyatakan untuk di pasar tradisional hingga kini terus dilakukan pantauan harga. Khusus di pasar tradisional, dia secara intensif melakukan pantauan harga pangan.
BACA JUGA:Dinas Koperasi UKM Perdagangan Kabupaten Tegal Sosialisasi Aplikasi SIDT
BACA JUGA:Adu Stategi Warnai Lomba Pitulasan Dinas Koperasi UKM Perdagangan Kabupaten Tegal
"Ada sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan seperti ayam ras yang sebelumnya Rp36.000 per kilogram saat ini mengalami kenaikan dari Rp38.000 hingga Rp 40.000 per kilogram," cetusnya.
Telur ayam juga mengalami kenaikan, dari harga normal Rp28.000 per kilogram, saat ini mengalami lonjakan menjadi Rp30.000 hingga Rp31.000 per kilogram. Minyak curah dari harga normal Rp16.000 per liter, kini naik menjadi Rp20.000. Minyak kemasan dari Rp18.000 menjadi Rp21.500. "Lonjakan harga juga terjadi pada komoditi cabai merah besar dari harga normal Rp35.000 saat ini menjadi Rp40.000 per kilogram," ungkapnya.
Untuk komoditi beras, rata-rata mengalami kenaikan Rp500 per kilogramn dan untuk satuan kantong naik sebesar Rp15.000. Gula pasir juga mengalami kenaikan, dari harga normal Rp15.000 per kilogram saat ini menjadi Rp17.000. Diprediksi, kenaikan bahan pangan ini akan kembali normal paska nataru paling lambat 10 Januari 2025.