Oleh karena itu, penting untuk mengenali kebiasaan yang dapat memicu perut buncit agar Anda dapat menghindarinya, sehingga risiko terkena hepatitis dapat diminimalkan.
4. Stroke
Pemilik perut buncit menghadapi risiko kesehatan yang serius, termasuk masalah jantung seperti stroke. Bagaimana kondisi perut dapat berkontribusi pada penyakit yang mempengaruhi otak ini?
Lemak yang terakumulasi di area perut dapat mengganggu sirkulasi darah dalam pembuluh darah. Seiring waktu, pembuluh darah dapat menyempit atau bahkan tersumbat, suatu kondisi yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Ketika aterosklerosis terjadi, penyumbatan ini menghambat aliran darah ke otak. Akibatnya, otak tidak menerima pasokan oksigen yang cukup, yang dapat memicu terjadinya stroke.
5. Serangan jantung
Perut buncit juga berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung, mirip dengan risiko stroke. Dalam hal ini, lemak viseral dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Seiring berjalannya waktu, kolesterol ini dapat menumpuk dan membentuk plak yang menyempit atau bahkan menyumbat pembuluh darah. Hal ini menyebabkan aliran darah terhambat, yang dapat merusak otot jantung. Kerusakan ini adalah penyebab terjadinya serangan jantung.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Preventive Cardiology (2020), risiko mengalami serangan jantung lebih dari sekali meningkat jika perut buncit tidak segera diatasi.
BACA JUGA:7 Buah untuk Mengecilkan Perut Buncit secara Efektif
BACA JUGA:6 Faktor Penyebab Perut Buncit dan Cara Mengatasinya
6. Kanker
Penting untuk diketahui bahwa sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perut buncit dapat meningkatkan risiko kanker. Apa yang mendasari hal ini?
Lemak viseral yang terakumulasi di dalam perut dapat mengurangi pasokan oksigen. Kekurangan oksigen ini berpotensi memicu peradangan.
Dalam jangka panjang, peradangan yang disebabkan oleh lemak viseral dapat meningkatkan risiko kanker. Sel-sel dalam tubuh dapat membelah secara tidak terkontrol dan merusak sel-sel di sekitarnya.
Semakin banyak sel yang membelah, semakin besar kemungkinan terbentuknya tumor ganas yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Lemak viseral juga dapat meningkatkan kadar hormon estrogen pada wanita. Kadar estrogen yang lebih tinggi dapat meningkatkan produksi sel, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap kanker.
Oleh karena itu, risiko kanker endometrium, payudara, dan ovarium pada perempuan sangat terkait dengan bahaya perut buncit.
7. Asma
Perut buncit juga dapat berdampak pada kesehatan pernapasan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Allergy, Asthma, and Immunology Research (2018) menunjukkan bahwa akumulasi lemak di perut dapat menyebabkan penyempitan lumen atau saluran pada bronkus.