Jenis Rumah Adat Jawa Tengah yang Menarik dan Penuh Makna

Minggu 08-12-2024,19:00 WIB
Reporter : Alisa Septiana Zulfa
Editor : Rochman Gunawan

BACA JUGA:Keunikan Jawa Tengah yang Perlu Diketahui

BACA JUGA:11 Makanan Khas Jawa Tengah yang Legendaris

3. Rumah Adat Kampung

Jenis yang ketiga adalah Rumah Adat Kampung. Ketika Anda berkunjung ke Jawa Tengah, Anda pasti akan menemukan rumah dengan desain seperti ini.

Ciri khas dari Rumah Kampung adalah adanya dua teras, satu di bagian depan dan satu lagi di bagian belakang. Jumlah tiang yang digunakan juga mengikuti kelipatan empat, dengan jumlah minimum delapan tiang.

Umumnya, Rumah Adat Kampung dibangun menggunakan kayu nangka atau kayu mahoni. Jika dilihat dari samping, bentuk rumah ini hampir menyerupai segitiga. Menariknya, jenis rumah ini tidak hanya ditemukan di Jawa Tengah, tetapi juga ada di Madura dan Bali.

4. Rumah Adat Limasan

Jenis rumah adat selanjutnya adalah Rumah Adat Limasan. Saat ini, banyak rumah yang mengintegrasikan konsep Limasan dengan desain modern.

Arsitektur rumah khas Jawa Tengah ini memiliki keunikan pada bentuk atapnya. Sesuai namanya, Limasan memiliki atap yang menyerupai limas, sementara bentuk bangunannya tetap persegi seperti rumah adat lainnya.

Rumah adat Limasan dikenal dengan kesederhanaannya, mencerminkan karakter orang Jawa yang sederhana. Selain itu, rumah ini juga memiliki filosofi tersendiri.

Penelitian menunjukkan bahwa rumah adat ini cukup tahan gempa, berkat kekuatan tiang penyangga yang terbuat dari kayu, sehingga sangat cocok sebagai tempat perlindungan bagi penghuninya.

Terdapat beberapa variasi rumah Limasan, seperti Lambang Sari yang memiliki 16 tiang penyangga, Lambang Gantung dengan 8-10 tiang penyangga, dan Jenis Gajah Ngombe yang memiliki emper khusus di bagian depan rumah.

5. Rumah Adat Tajug

Rumah adat yang berasal dari Jawa Tengah terakhir adalah rumah tajug. Dalam tradisi dan budaya Jawa, rumah adat Tajug umumnya diperuntukkan bagi kegiatan ibadah dan acara sakral. 

Saat ini, konsep tajug lebih banyak diterapkan pada tempat-tempat ibadah seperti masjid dan mushola. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak bangunan ibadah di Jawa Tengah yang mengadopsi arsitektur tajug.

Beberapa contoh rumah ibadah yang menggunakan konsep ini antara lain Masjid Agung Demak, Masjid Menara Kudus, Masjid Wustho Mangkunegaran, dan Masjid Raya Cilodong Purwakarta. Semua bangunan tajug tersebut memiliki ciri khas atap yang runcing, meskipun bentuk keseluruhannya tetap persegi.

Itulah beberapa penjelasan mengenai jenis rumah adat Jawa Tengah dan maknanya. Selain rumah adat, Jawa Tengah juga memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang masih dilestarikan sampai saat ini.

Kategori :