
Terlebih terjadi pergerakan tanah yang menyebabkan atap plavon terjadi pergeseran posisi.
"Ambrolnya plavon yang pertama mungkin material plavon terlalu berat, yang kedua kalau basah tidak, karena tanah disini kan bergerak ya jadi mungkin atas terjadi perubahan posisi plavonnya itu sehingga ambrol ," paparnya.
Mendengar peristiwa itu, tak lama Kepala Dinas Pendidikan Blora, Sunaryo, langsung meninjau lokasi.
Setibanya dilokasi ia berjanji akan segera melakukan perbaikan plavon yang ambrol di SMPN 2 Tunjungan itu.
"Nanti segera kita perbaiki tahun 2025 ini. Sudah ada anggarannya, Nanti sekitar Rp 200 juta. Januari kan perencanaan, mungkin di Februari sudah bisa jalan," tutur Sunaryo.