”Saya tidak mau kahar, ini bagian resiko dari kontraktor. Kalau harus mengulang pekerjaan resiko mereka. Terpaksa terlambat ya harus kena denda,” tegasnya.
BACA JUGA:Jembatan di Desa Kabunan Kabupaten Tegal Ambruk, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Bilang Begini
BACA JUGA:Siapkan Rp 850 Juta, Pemkab Batang Pastikan Jembatan Warungasem Diperbaiki Tahun 2025
Terpisah, Anggota Komisi III DPRD Sragen Muhammad Harris Effendi mengatakan pihak dewan akan mengecek lokasi proyek jembatan pada Jumat (15/11). Sedangkan melihat proses pelaksanaan seharusnya menggunakan crane dalam proses pengerjaan.
Sehingga metode pekerjaan dengan sistem katrol tidak terpengaruh kondisi sungai banjir. Sedangkan dampak dari kejadian itu, kontruksi jembatan harus ganti semua.
Lantaran besi yang melengkung dianggap rusak dan bila dipaksakan tetap terpasang akan mempengaruhi kedepannya.
“Seharusnya pekerjaan tidak manual, karena rawan terkena banjir. Untuk memastikan pelaksanaan proyek jembatan, komisi III akan mengecek ke lapangan harus Jumat besok,” tandas Haris.
BACA JUGA:TNI Bangun Jembatan Gantung di Desa Kaliwungu Kabupaten Tegal
BACA JUGA:DPUPR Kabupaten Tegal akan Perbaiki Jembatan Kalierang Cilongok yang Berlubang
Senada dikatakan Ketua Komisi III DPRD Sragen Sugiyarto menjelaskan akan memanggil pihak DPU meminta penjelasan soal pengerjaan proyek jembatan tersebut.
“Rencana kita jadwalkan untuk memanggil DPU menanyakan pekerjaan proyek jembatan tersebut,” papar Sugiyarto.
Sebelumnya, Kepala Dinas PU Sragen Albert Pramono Soesanto menjelaskan, hujan lebat yang terjadi Senin (11/11) malam mengakibatkan arus sungai meluap dan menerjang penyangga penahan bentangan jembatan.
Jika air sudah surut, lanjut Albert pengerjaan proyek senilai Rp 14,9 miliar itu akan dikebut dari sisi Desa Gedongan, Plupuh dan Desa Pilang, Masaran, Sragen.
BACA JUGA:TMMD Sengkuyung di Kabupaten Pemalang Bangun Jembatan dan Jalan untuk Petani
BACA JUGA:Jembatan Sungai Erang Cilongok Kabupaten Tegal Longsor, Terancam Putus
Albert menolak memasukkan musibah itu sebagai bencana alam. Karena kontraktor seharusnya sudah mengerti konsekuensi pengerjaa jembatan yang memang rawan banjir saat penghujan.