SOLO, disway.jateng.id - Kekalahan Persis Solo dan Performa yang dinilai semakin memburuk memunculkan aksi protes dari suporter. Kekecewaan suporter dilampiaskan salah satunya dengan munculnya tagar Kaesang Out, sebagai bentuk ketidakpuasan suporter kepada kepemimpinan kaesang di Persis Solo.
Nasib Persis Solo kembali kembali ke posisi tidak aman. Tim laskar sambernyawa itu sedang mengalami krisis performa. Hingga pekan ke-10, Persi berada di zona degradasi, tepatnya di posisi ke-16 dengan koleksi 7 poin dari 10 pertandingan.
BACA JUGA:Jalan Balamoa-Bader Diperbaiki, Anggota DPRD Kabupaten Tegal Apresiasi DPUPR
Pada pertandingan terakhir di Stadion Manahan Solo, Persis kembali mengalami kekalahan 0-2 melawan PSS Sleman. Kekalahan Persis ini semakin memperburuk keadaan dan memicu protes besar-besaran dari suporter. Aksi protes dari suporter tak terbendung lagi setelah pertandingan melapan PSS Sleman.
Sebagai bentuk protesnya, di dalam stadion suprter menyanyikan nyanyian protes yang penuh amarah dan kecewa terhadap manajemen tim.
Aksi protes juga terjadi di luar stadion. Aksi simbolik terjadi dengan menyegel Persis Store yang terletak di sekitar Stadion manahan. Aksi itu merupakan bentuk protes terhadap kinerja tim dan manajemen yang dinilai gagal.
BACA JUGA:15 Desa di Blora Peroleh Predikat Sebagai Desa Mandiri dari Kemendes PDTT
Situasi ini semakin memanas seiring dengan perayaan ulang tahun Persis Solo yang ke-101 pada Jumat 8 November 2024.
Di tengah perayaan tersebut, sejumlah spanduk yang berisi tagar "#KaesangOut" muncul di berbagai sudut kota Solo.
Tagar ini menunjukkan ketidakpuasan suporter terhadap kepemimpinan Kaesang Pangarep sebagai Presiden Klub.
Beberapa spanduk bertuliskan pesan-pesan tegas, seperti “HUT Persis 101 #KaesangOut”, “#KaesangOut 1923”, dan “Persis Solo Bukan Partai”.
Pesan tersebut semakin menguatkan perasaan bahwa manajemen Persis Solo perlu melakukan perubahan besar agar tim bisa kembali bersaing di Liga 1.
Suporter berharap perubahan segera dilakukan, tidak hanya untuk meningkatkan posisi Persis Solo di klasemen Liga 1, tetapi juga untuk menjaga eksistensi dan martabat klub yang telah berdiri selama lebih dari satu abad ini.