Untuk mewujudkan semuanya, Gus Yasin minta pihak pelaku pendidikan ikut terlibat membahasnya. Kalau pengin pendidikan maju, baik swasta maupun negeri harus bersatu memecahkan persoalan.
Untuk kesejahteraan guru, pihaknya akan menghitung berapa sebenarnya biaya pendidikan yang layak di Jateng termasuk jumlah sekolah. Kalau bisa ditemukan antara beban dan kebutuhan, maka bisa diciptakan skema pembiayaan tiap sekolah termasuk untuk kesejahteraan gurunya.
"Jadi kedepan perlu validasi sekolah swasta mana yang harus dimerger kalau tidak mau ditutup, supaya yang lemah bisa berdaya termasuk guru-gurunya," kata putra Mbah Maimoen Zubair ini.
Soal insentif atau bantuan Bosda untuk guru, Gus Yasin berharap ke depan bisa naik dan bertambah penerimanya. Namun memang ada syarat dan ketentuan bagi guru penerima Bosda. Yang selama ini banyak keluhan karena syaratnya terlalu sulit. Diantaranya penerima insentif hanya untuk guru yang belum punya sertifikasi dan mengabdi lebih 15 tahun. Padahal guru masa pengabdian di atas lima bela tahun pasti sudah punya sertifikasi.
"Insentif Bosdanya ada, tetapi karena syaratnya sepeti itu, banyak guru yang akhirnya tidak bisa menerima. Ini yang perlu kita rembuk bersama nantinya,"kata Gus Yasin