BATANG, jateng.disway.id - Temuan jajanan mengandung zat berbahaya di sentra kuliner Dracik, Kecamatan/Kabupaten Batang oleh dinas kesehatan bocor di media sosial. Tim dari Dinkes Kabupaten Batang menemukan jajanan mengandung zat berbahaya seperti formalin, natrium benzoat, dan bakteri.
Kepala Dinkes Batang, Dr. Didiet Wisnuhardanto, meminta maaf bocornya hasil temuan jajanan mengandung zat berbahaya itu pada masyarakat, khususnya pedagang yang bersangkutan.
"Tujuan dari pemeriksaan jajanan mengandung zat berbahaya tersebut adalah untuk pembinaan, bukan untuk mencemarkan nama baik para pedagang. Langkah selanjutnya adalah pembinaan, bukan pelarangan berjualan," katanya saat dikonfirmasi, Kamis 7 November 2024.
BACA JUGA: Dinkes Kabupaten Tegal Gelar Pelatihan Penyajian Bersama PHRI
BACA JUGA: Atasi Stunting, Dinkes Kota Tegal Sosialisasikan Proyek Perubahan Strategi Pasti Main
Beberapa media sosial di Kabupaten Batang memuat hasil pemeriksaan jajanan mengandung zat berbahaya itu lengkap dengan nama pedagang.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Dinkes Batang di sentra kuliner Dracik pada minggu lalu menunjukkan adanya kandungan formalin dan bahan kimia berbahaya lainnya dalam sampel jajanan yang dijual.
Formalin, yang biasa digunakan sebagai pengawet mayat, sering kali disalahgunakan oleh pedagang untuk mempertahankan kesegaran makanan.
Zat ini sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia dalam jangka panjang, karena dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius, mulai dari alergi hingga kanker.
BACA JUGA: Dinkes Kabupaten Tegal Berinovasi dengan Program Pepes Teri
BACA JUGA: Dinkes Kabupaten Tegal Adakan Pelatihan Konseling PMBA
Namun, Didiet menegaskan bahwa pihaknya tidak berniat untuk menutup usaha pedagang, melainkan bertujuan untuk melakukan pembinaan agar mereka lebih berhati-hati dalam memilih bahan baku yang aman.
"Saya ingin menegaskan bahwa hasil pengujian ini murni untuk kepentingan pembinaan. Kami ingin pedagang kuliner Dracik memahami bahaya penggunaan bahan berbahaya seperti formalin dan natrium benzoat," ujar Didiet di Puskesmas Batang 1.
Ia juga menambahkan bahwa pengujian yang dilakukan pada sampel jajanan di Dracik bertujuan untuk memastikan keamanan pangan bagi konsumen, bukan untuk menjatuhkan reputasi para pedagang.
"Kami memahami bahwa ini adalah pekerjaan mereka, dan kami tidak ingin mengganggu usaha mereka. Kami hanya ingin mereka menggunakan bahan yang lebih aman," katanya.