Hingga Akhir Triwulan III 2024, Kredit UMKM BRI Tembus Rp 1.105,70 triliun

Minggu 03-11-2024,14:59 WIB
Reporter : Laela Nurchayati
Editor : Laela Nurchayati

Jakarta, jateng.disway.id - Mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui akses pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia terus menjadi komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Terbukti, hingga akhir Triwulan III 2024. Catatan ini mengalami pertumbuhan 8,21% secara year on year (yoy).

Dari total penyaluran kredit tersebut, 81,70% diantaranya atau sekitar Rp 1.105,70 triliun merupakan kredit kepada segmen UMKM.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, dukungan BRI kepada segmen UMKM menjadi prioritas utama dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.

BACA JUGA:BRI Peduli Pendidikan, Beri Beasiswa Hingga Rp 15 Miliar

BACA JUGA:Beri Bantuan Mesin Antrean, BRI Dukung Peningkatan Layanan Lapas Perempuan Martapura

"BRI hadir untuk memperkuat UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pemberdayaan UMKM, BRI mengambil peran dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan," ujar Sunarso.

Pada kesempatan terpisah, Sunarso mengungkapkan bahwa perseroan telah memiliki strategi dalam memberdayakan UMKM sehingga layak dilirik oleh perbankan dan mendapatkan pembiayaan.

“Sesungguhnya UMKM kita itu lebih membutuhkan edukasi daripada advokasi. Kenapa demikian? Kalau advokasi sebenarnya menempatkan UMKM di bawah. Di bawah bank, di bawah lembaga pembiayaan. Kalau diedukasi sebenarnya menempatkan UMKM sejajar dengan bank sebagai mitra,” ujar Sunarso.

Menurut Sunarso, terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM. Pertama, tentang spirit atau semangat kewirausahaan.

BACA JUGA:Dorong Kapasitas dan Kapabilitas Kedaruratan Bencana, Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI 2024 Digelar

BACA JUGA:BRI dan Ombudsman RI Gelar Sosialisasi Tentang Pencegahan Maladministrasi

“Itu yang harus kita educate kepada UMKM. Karena pelaku UMKM sangat banyak sehingga masih beragam level-nya,” ujar Sunarso.

Kedua yaitu tentang kemampuan mereka melakukan administrasi dan manajerial. Menurut Sunarso ini merupakan pekerjaan rumah yang penting. Sebab kedua hal tersebut masih merupakan area yang sangat luas untuk dikerjakan.

Ketiga, tentang aksesibilitas UMKM terhadap informasi, pasar, teknologi dan pendanaan. “Itu juga penting,” ujarnya.
Keempat, Sunarso mengatakan UMKM juga harus diedukasi soal keberlanjutan. Baik itu tentang keberlanjutan bisnis terlebih juga keberlanjutan lingkungan.

Kategori :