SEMARANG, jateng.disway.id - Debat publik pertama calon walikota dan wakil walikota Semarang tahun 2024 berlangsung Jumat malam 1 Nopember 2024 di Hotel MG Setos, Semarang, diwarnai oleh perang yel-yel antara pendukung masing-masing pasangan calon.
Pasangan calon nomor urut 1, Agustina Wilujeng dan Iswar Aminudin, hadir dengan pakaian merah kombinasi lurik dan batik. Di sisi lain, pasangan calon nomor urut 2, AS Sukawijaya (Yoyok Sukawi) dan Joko Santoso, tampil dengan busana biru navy dan jaket jeans bertuliskan "Bocahe Dewe."
Pendukung kedua pasangan begitu antusias, saling adu yel-yel hingga beberapa kali moderator harus mengingatkan agar acara berjalan lebih tertib.
Pendukung pasangan Agustina - Iswar yang mengenakan kaus merah saling adu yel-yel dengan pendukung Yoyok Sukawi - Joko Santoso yang mengenakan baju putih.
Sorak Sorai , teruskan dan keriuhan diantara dua pendukung membuat moderator acara beberapa kali mengingatkan kedua pendukung untuk tertib dan tidak berisik agar debat bisa di dengar kedua kubu
Ketua KPU Kota Semarang, Ahmad Zaini, menyampaikan bahwa debat ini bertujuan memperkenalkan visi-misi calon kepada publik agar masyarakat dapat memilih dengan lebih yakin dan tepat.
Debat ini mengangkat tema ekonomi, infrastruktur, dan ketahanan kota, dengan panelis dari berbagai perguruan tinggi, termasuk Rektor Universitas Diponegoro Suharnomo, Susilowati MSc, dan Wakil Rektor USM Ardi Widodo, yang mengajukan pertanyaan untuk menggali rencana para calon.
Pasangan Agustina-Iswar menawarkan visi untuk menggunakan APBD sebesar-besarnya demi kesejahteraan masyarakat, menguatkan daya saing, membangun infrastruktur, menyediakan ruang terbuka publik, serta program lingkungan hidup, termasuk bank sampah. Mereka juga menekankan pentingnya pelayanan menyeluruh untuk warga, mulai dari lahir hingga akhir hayat.
Sementara itu, pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso memaparkan visi menjadikan Semarang kota metropolitan dengan target pertumbuhan ekonomi 7%, didukung program "Hasta Karya" untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi lokal.
Dalam sesi tanya jawab, Agustina mempertanyakan sumber anggaran Rp450 miliar untuk sekolah gratis yang dijanjikan oleh Yoyok-Joko, yang kemudian dijawab Yoyok dengan optimisme bahwa pendidikan adalah prioritas utama, meskipun urusan SMA berada di tingkat provinsi.
Kedua pasangan sepakat mendukung penggunaan energi terbarukan melalui panel surya untuk penerangan jalan di Semarang, serta program transportasi gratis untuk siswa dan mahasiswa meski armada angkutan umum perlu ditingkatkan.
Debat ini diharapkan membantu masyarakat mengenal lebih dekat calon pemimpin yang akan memimpin Semarang menujumasa depan yang lebih baik.