AMBARAWA.jateng.disway.id - Berdasarkan uji kualitas di 14 titik anak sungai, kualitas air di Danau Rawa Pening, Ambarawa, Kabupaten Semarang termasuk dalam kategori Tercemar Sedang. Hasil uji kualitas ini dilakukan oleh Perum Jasa Tirta (PJT) I.
Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) Wilayah Sungai Jratun Seluna Perum Jasa Tirta I, Didit Priambodo, menjelaskan terdapat beberapa parameter dalam kandungan air Rawa Pening yang melebihi batas mutu yang ditetapkan.
Diantaranya kandungan BOD (Biochemical Oxygen Demand), nitrogen, dan fosfat yang mengindikasikan over-nutrien disebabkan aktivitas pertanian dan budidaya perikanan.
"Air di Rawa Pening terlalu banyak mengandung BOD (Biological Oxygen Demand), Nitrogen, dan Posphat. Kondisi tersebut menunjukkan hasil melebihi baku mutu yang ditetapkan," kata Didit Priambodo, Jumat 1 November 2024.
BACA JUGA: Perum Jasa Tirta Tebar 50.000 Ribu Benih Ikan di Danau Rawa Pening
Bahkan, ujar dia, hasil uji kualitas di 14 titik anak sungai Rawa Pening menunjukkan hasil melebihi baku mutu yang ditetapkan.
Menurut Didit, tercemarnya air Danau Rawa Pening meski masuk kategori sedang tidak lepas dari aktivitas perikanan dan persawahan yang ada di sekitar Rawa Pening.
Bahkan, penggunaan pupuk dan makanan ikan berujung air Danau Rawa Pening terkontaminasi. Bahkan, beberapa perilaku bertahun-tahun itu menjadikan air Danau Rawa Pening terlalu banyak nutrisi hingga menyebabkan ekosistem menurun.
Ditambah dampak pencemaran air Rawa Pening membuat eceng gondok semakin tumbuh subur.
"Kualitas air Rawa Pening menjadi persoalan utama. Apalagi, lima tahun lalu permukaan air di Rawa Pening 80 persennya tertutup eceng gondok. Padahal, sejak 2020 pemerintah berupaya menekan laju pertumbuhan tanaman air mengapung itu," terangnya.
BACA JUGA: Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal Gelar Diklat Kecakapan Awak Kapal Sungai dan Danau
Didit juga mengatakan, musim kemarau cukup berpengaruh pada elevansi yang menurun. Saat ini posisi elevansi Rawa Pening ada di 460,60. Pengaruhnya pun pada perluasan genangan dan debit yang menyuplai dihilirnya. Didit menegaskan seluruh kegiatan sudah menjadi rencana tata operasi waduk sesuai pow di Kementerian PUPR.
"Terakhir elevansi ada diangka 460,60 dan pasti berpengaruh debitnya tapi masih tercukupi. Sehingga saat ini yang kita perlukan memang komunikasi dengan masyarakat untuk terus melakukan pelestarian," imbuhnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Lalu Ardian Bagus Nugroho, sinergi antar pihak menjadi kunci dalam menjaga ekosistem Rawa Pening.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan cara pengerukan sedimentasi yang secara bertahap memenuhi dasar danau. Upaya ini bagian dari kegiatan pemeliharaan setiap hari PJSA - BBWS Pemali Juana.
"Kami juga mengerahkan satu kapal untuk mengangkut hingga 1.000 kubik sedimen setiap harinya. Kegiatan bagian dari operasi pembersihan eceng gondok itu menggunakan 14 harvester yang didukung oleh enam ekskavator. Eceng gondok dari danau dilokalisir sementara untuk selanjutnya dibuang," timpalnya.
Menebar Benih Ikan
Sebelumnya, Perum Jasa Tirta I bekerjasama dengan PT PLN Indonesia Power menebar 50.000 benih ikan di Danau Rawa Pening, Rabu 30 Oktober 2024 lalu.
Menggandeng Pemkab Semarang, dua jenis ikan yang disebar adalah Nilam dan Nila yang memiliki karakteristik sesuai dengan ekosistem ikan endemi Danau Rawa Pening sekaligus hasil konsultasi dengan UGM.
Kegiatan untuk kesekian kalinya ini dibalut sosialisasi Pelestarian Lingkungan Danau Rawa Pening dan Seremoni Penyebaran Benih Ikan, di Bukit Cinta.
Terlihat hadir langsung, Kepala Bidang PJSA BBWS Lalu Ardian Bagus Nugroho, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang Heru Purwantoro, Kepala Divisi Wilayah Jatuh Slama Perum Jasa Tirta I Didit Priambodo serta Anang Rosian dari PLTA Jelok.
Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) Wilayah Sungai Jratun Seluna Perum Jasa Tirta I, Didit Priambodo, mengatakan Rawa Pening multi fungsi. Irigasinya sampai ke wilayah Kabupaten Demak yang disuplai dari Danau Rawa Pening.
"Dan ada juga PDAM yang sampai Kabupaten Kota yang jauh bergantung pada Danau Rawa Pening selain sebagai sumber mata pencarian warga sekitar. Sehingga, sumber air Danau Rawa Pening memiliki manfaat sangat besar," ungkap Didit Priambodo.
Banyaknya pihak yang bergantung ketersediaan air Danau Rawa Pening, tidak berlebihan jika pemerintah telah menetapkan sumber air ini menjadi dikuasai sepenuhnya oleh negara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Dan melalui kegiatan tebar benih ikan di Danau Rawa Pening, salah satu tugas yang tengah dijalankan jajaran Direksi Divisi Wilayah Jatuh Slama Perum Jasa Tirta I untuk melestarikan sumber daya air.