40 Pelanggan PDAM Tirta Bumi Serasi Kehilangan Meteran Air, Terbanyak di Ungaran dan Ambarawa

Selasa 29-10-2024,08:54 WIB
Reporter : Nena Rna Basri
Editor : Laela Nurchayati

UNGARAN.jateng.disway.id - Sepanjang awal tahun 2024, Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Bumi Serasi  Kabupaten Semarang menerima 40 laporan kehilangan meteran air.


Sebanyak 40 laporan kehilangan meteran air ini tercatat sejak bulan Januari 2024 hingga sekarang. Dari puluhan laporan kehilangan milik pelanggan tersebut terbanyak di wilayah Ungaran dan Ambarawa.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Bumi Serasi Guswakhid Hidayat mengatakan, dalam dua tahun terakhir ini fenomena kehilangan meteran air sering terjadi.

"Laporan pencurian paling banyak dilaporkan masyarakat di cabang PDAM Tirta Bumi Serasi Ungaran dan Ambarawa," kata Guswakhid Hidayat di Ungaran, Senin 28 Oktober 2024.

BACA JUGA: Pj Wali Kota Singgung Gaya 'Hedon' Berujung Korupsi Saat Capacity Building PDAM Salatiga

BACA JUGA: Empat Nama Lolos UKK Dewas PDAM Salatiga, Ada Mantan Direktur Hingga Eks Ketua KPU


Ia menjelaskan, pada bulan September 2024 saja kasus pencurian meteran air di wilayah Ungaran dan Ambarawa tertinggi sebanyak 18 kasus.

Sebetulnya diakui dia, tiap tahun ada laporan kehilangan meteran air. Tapi bulan September 2024 menjadi laporan terbanyak. "Jadi meteran airnya dicuri, siapa yang mengambil pun pelanggan tidak tahu," tandasnya.

Guswakhid menduga, maraknya pencurian meteran air dikarenakan material meteran yang terbuat dari kuningan dan memiliki harga nilai jual yang tinggi.

Ia memprediksi, kuningan terdapat di meteran air jika dijual kisaran harga per kilogramnya bisa Rp. 40.000. "Mungkin ini yang menyebabkan banyak meteran yang dicuri. Apalagi ada yang dipasang secara terbuka dan tidak ada pagar, jadi ini menjadi incaran pencuri," imbuhnya.

BACA JUGA: Tes Wawancara Calon Dewas PDAM Usai Pj Wali Kota Selesai Giat Sambang Warga

BACA JUGA: Di Kasus Korupsi PDAM, Kajari Kabupaten Semarang Terima Titipan Uang Kerugian Negara Hingga Rp8,5 Milliar


Ditambahkan Guswakhid, karena banyaknya laporan, PDAM Kabupaten Semarang lewat regulasi PDAM kehilangan meteran menjadi tanggung jawab pelanggan sepenuhnya.

Namun pihaknya memberikan keringanan harga 50 persen dengan menyertakan laporan dari kepolisian untuk pemasangan meteran baru.

Disebutkan Guswakhid, PDAM Kabupaten Semarang terus melakukan sosialisasi ke pelanggan diantaranya memberikan pengamanan pada meteran bentuk apapun mau dicor diberi pagar dipersilahkan.

"Kami melayani pula, ketika ada pelanggan yang meminta pindah dipindahkan meterannya di area dalam rumah," pungkasnya.

BACA JUGA: PDAM Tirta Mulia Kabupaten Pemalang Bagikan Nasi Kotak untuk Narapidana

BACA JUGA: Jadi Polemik! Pelanggan PDAM Brebes Dipungut Retribusi Sampah

Sementara, Kabag Pelayanan Pelanggan Marsudi menambahkan berat dari meteran yang dimiliki para pelanggan seberat 0,8 kilo. Meskipun bodinya dari plastik namun tetap laku dijual dipasaran.

Dalam wujudnya, meteran air bagian luarnya sudah disamarkan dengan cat dan plastik.
"Namun dalamnya tetap dari kuningan agar tidak mudah korosi akibat karat. Dan kuningan ini dipasar loak bisa laku tinggi," imbuhnya.

Kategori :