SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal Gelar Workshop Persiapan Pembelajaran Berbasis Proyek

Jumat 18-10-2024,08:30 WIB
Reporter : K Anam Syahmadani
Editor : Rochman Gunawan

TEGAL,jateng.disway.id – SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal (SMK Mutu) menyelenggarakan Workshop Persiapan Pembelajaran Project Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Proyek Skema Pengimbasan Tahun 2024 di Aula SMK Mutu, Jalan Perintis Kemerdekaan,m. Workshop yang dibuka Kepala SMK Mutu Moh Ali Makmuri SE MM diikuti 38 peserta.

Yaitu wakil kepala sekolah, ketua konsentrasi keahlian, dan guru produktif Teknik Mesin dan Teknik Pengelasan, dan guru Produk Kreatif dan Kewirausahaan dari SMK Mutu dan SMK Jejaring meliputi SMK Muhammadiyah Bulakamba Kabupaten Brebes, SMK Muhammadiyah Tarub Kabupaten Tegal, dan SMK Dinamika Kota Tegal.

Kepala SMK Mutu Moh Ali Makmuri SE MM melalui Wakil Kepala Bidang Kurikulum Neneng Fitriasari ST mengatakan, SMK Mutu mendapatkan Bantuan Pemerintah Pengembangan Pengajaran Berbasis Pabrik atau Teaching Factory Skema Pengimbasan Tahun 2024 dari Direktorat SMK Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Wokshop ini merupakan bagian dari Pengembangan Program Teaching Factory bersama Industri Dunia Kerja dan SMK Jejaring. Adapun Industri Dunia Kerja (Iduka) dimaksud yakni Iduka dari SMK Mutu yang terdiri dari PT Japra Mandiri dan PT Putra Bungsu Muda serta Iduka SMK Jejaring. “Terima kasih kepada peserta yang telah hadir,” kata Neneng.

BACA JUGA:Siswa SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal Tembus Seleksi Nasional WorldSkills ASEAN Competition

BACA JUGA:438 Siswa SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal Ikuti Pemeriksaan Kesehatan

Narasumber yang didatangkan dalam workshop ini adalah Pendamping Bantuan Teaching Factory yang ditugaskan oleh Kemendikbudristek Sartono MPd. Sartono mengungkapkan, workshop ini bertujuan memberikan pemahaman pembelajaran Teaching Factory, indentifikasi produk, pengembangan pendidikan kejuruan berbasis kompetensi.

Kemudian, lanjut Sartono, prosedur penyusunan skema kompetensi sinkronisasi, dan menyusun draf dokumen skema sertifikasi sinkronisasi dan identifikasi produk pada dua konsentrasi keahlian dikembangkan. Selain itu, menyusun kesepakatan skill pasport dan sertifikasi kompetensi, serta pemahaman perencanaan sumber daya. 

“Tahapan selanjutnya adalah mengadakan Workshop Penyusunan Modul Ajar, Workshop Penyusunan Instrumen Asesmen, dan Workshop Evaluasi Penerapan Teaching Factory,” terang Sartono. 

Kategori :