Ribuan Jamaah NU dan Muhammadiyah bersama Jalani Salat Id di Stadion Joyo Kusumo Pati 

PATI, diswayjateng.id - Pemerintah telah menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada 31 Maret 2025, ribuan warga NU dan Muhammadiyah serta warga umum lainnya merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan menjalankan Salat Id di Stadion Joyo Kusomo, Kabupaten Pati. 

Meskipun kegiatan Salat Ide yang diselenggarakan Muhammadiyah Kabupaten Pati, namun tidak menutup juga banyak jamah Nahdlatul Ulama (NU) yang turut menjalankan ibadah yang diselenggarakan 1 tahun sekali ini.

Ihsan, salah satu warga Kelurahan Karangdowo ini mengaku suka menjalankan salat ied di Stadion Joyo Kusumo, selain tempat yang luas, untuk barisan saf lebih tertata. 

"Meskipun salat di Outdor, tapi lebih luas dan tertata rapi, antara saf pria dan wanita dibedakan, berbeda dengan salad ied outdor lainnya," ungkapnya kepada wartawam diswayjateng.id, Senin, 31 Maret 2025. 

BACA JUGA:Polresta Solo Kerahkan Unit Satwa K9 untuk Sterilisasi Stasiun dan Terminal Jelang Idul Fitri

BACA JUGA:Sinergi TNI-Polri di Semarang: Patroli Gabungan Jelang Idul Fitri, Wujudkan Keamanan dan Kebersamaan

Ia mengaku, meskipun sebagai jamaah NU, ia tidak mempermasalahkan jika harus menjalankan ibadah bersama jamaah Muhammadiyah. 

"Tidak ada masalah, toh sama-sama menjalankan ibadah, rakaat juga sama, yang disembah juga sama," bebernya. 

Lebih lanjut, jika Hari Raya Idul Fitri antara NU dan Muhammadiyah jatuh bersamaan, ia memilih di stadion, namun jika berbeda hari memilih salat ied di masjid kampung dekat rumahnya. 

"Kalau antara NU dan Muhammadiyah merayakan Hari Raya Idul Fitri secara bersamaa, saya memilih disini dibandingkan salat di Masjid Agung Baitunnur Pati," ungkapnya.

BACA JUGA:Lebaran 2025, Lapas Kelas IIB Batang Buka Kunjungan untuk Keluarga Napi Selama Empat Hari

BACA JUGA:Gelar Open House, Agustina Sajikan Ribuan Menu Khas Lebaran  

Pasalnya, jamaah yang menjalankan salat Ied di Masjid Baitunur Pati selalu meluber hingga ke Alun-alun, sehingga saf antara pria dan wanita tidak terkontrol. 

"Kalau di Baitunnur selalu meluber ke jalan hingga lapangan Alun-alun, sehingga saf antara pria dan wanita kacau (tidak tertata)," imbuhnya.

Sumber: