Pagelaran Wayang Kulit Sasar Pinggiran Kota Salatiga

Senin 16-09-2024,10:45 WIB
Reporter : Nena Rna Basri
Editor : Rochman Gunawan

DISWAYJATENG.ID, SALATIGA - Sebagai upaya 'nguri-uri' budaya Jawa, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Salatiga menyuguhkan pagelaran wayang kulit Argomulyo, Salatiga.

Dengan lakon Amarta Binangun, pagelaran wayang kulit berlangsung Jumat 13 September 2024 itu, menampilkan duo dalang kondang, Ki H Joko Sunarno dan Ki Anggoro Dwi dengan bintang tamu Cak Yudho serta Cak Mondol.

Turut menyaksikan, sejumlah petinggi Pemkot Salatiga dan Forkopimcam, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama perwakilan berbagai kelompok masyarakat.

BACA JUGA:Gugah Komitmen Pengembang Perumahan

Seakan haus akan hiburan, ribuan warga memadati Lapangan Kembang Randuacir, tempat diselenggarakannya
pagelaran wayang kulit.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Salatiga Yayat Nurhayat mengaku memiliki alasan tersendiri mengapa pemilihan lokasi pinggiran atau ujung wilayah ujung Kota Salatiga.
"Supaya seluruh wilayah (Kota Salatiga) bisa kebagian, jadi tidak hanya pusat kota saja," ujar Yayat usai kegiatan, Senin 16 September 2024.

BACA JUGA:SMP Negeri 2 Pemalang Juara Umum Popda Tingkat Kabupaten

Ia pun menyebutkan, sejumlah jadwal telah direncanakan guna penyelenggaraan serupa. Dinas Pariwisata mencatat, tahun  depan wilayah Kecamatan Tingkir, Sidorejo disusul Sidomukti giliran sebagai tuan rumah penyelenggaraan wayang kulit.

"Tahun ini di Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo. Insya Allah tahun depan bisa kita agendakan di wilayah Tingkir, Sidorejo maupun Sidomukti. Khususnnya yang ada di pojok-pojok Kota Salatiga," aku Yayat.

Sementara, Kepala Diskominfo Salatiga, Budi Prasetiyono menambahkan melalui suguhan kesenian rakyat ini diharapkan dapat ikut memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mempromosikan wayang sebagai budaya bangsa.

BACA JUGA:Berendam Selama 2 Hari di Sungai, Kakek di Kabupaten Pemalang Dievakuasi Personel Polres

"Melalui pendekatan dan metode yang disesuaikan, generasi muda Indonesia diharapkan akan tetap mencintai, memelihara dan melestarikan wayang kulit," terang Budi Prasetiyono.

Menurutnya, Kota Salatiga sebagai Indonesia Mini menjadi satu jujugan puluhan etnis berkumpul sekaligus mempromosikan wayang agar semakin dikenal oleh etnis lain.

Budi mengajak masyarakat melestarikan wayang yang telah diakui oleh dunia sebagai warisan yang sangat berharga.
"Sehingga kesenian ini tidak akan hilang ditelan oleh masa," imbuhnya.

Kategori :