DISWAYJATENG.ID, PEMALANG - Bupati Pemalang Mansur Hidayat melakukan pengecekan kesiapan seragam sekolah yang akan dibagikan ke siswa-siswi dari keluarga tidak mampu program bantuan pendidikan. Direncanakan, seragam sekolah akan mulai dibagi pada awal September mendatang.
Untuk memastikan kesiapan itu, Bupati Mansur Hidayat langsung melihat proses produksi baju seragam sekolah di PT Noor Amara Garmindo di Jalan Lingkar Luar Pemalang.
BACA JUGA:Hasil Akhir Perbaikan RTLH Tergantung Dana Swadaya
Bupati Pemalang Mansur Hidayat mengatakan, kedatangannya di PT Noor Amara Garmindo ini untuk melihat langsung proses produksi seragam sekolah SD dan SMP. Dimana PT Noor Amara Garmindo merupakan perusahaan garmentyang dipercaya untuk melakukan pengerjaan baju seragam sekolah.
"Pemkab memilih langsung perusahaan garmen terpercaya, karena yang mengerjakan adalah orang-orang Kabupaten Pemalang. Di samping itu, hasil jahitannya rapi dengan bahan kain berkualitas,"katanya.
BACA JUGA:Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Sidak Program Kube
Menurutnya, peninjauan langsung ini untuk memastikan seluruh seragam sekolah yang sedang diproduksi dengan standar mutu yang tinggi.
“Saya sudah melihat sendiri seluruh proses produksinya. Dari pemilihan bahan, pemotongan kain, menjahit, hingga finishing akhir yang dilakukan oleh karyawan profesional,"ujarnya.
BACA JUGA:Bekali Pekerja Migran Purna Melalui Pelatihan Pengelolaan Ikan
Alasan memilih perusahaan ini, bertempat di Kabupaten Pemalang dan yang memperkerjakan masyarakat sekitar. Maka diharapkan nantinya akan kembali ke masyarakat Kabupaten Pemalang.
“Hasil pengerjaannya setelah dicek kualitasnya sangat bagus. Jahitannya rapi, bahan tebal tapi adem. Maka pastinya nyaman dipakai,"jelasnya.
Proses pengerjaan seragam sekolah itu, jumlahnya ada sebanyak 30.000 potong. Masing-masing baju dan celana yang diproduksi khusus untuk pakaian bantuan dari pemerintah daerah. Setelah seragam sekolah itu jadi, nantinya akan segera dibagikan khusus kepada siswa-siswi dengan latar belakang keluarga kurang mampu. Harapannya, mereka tetap bersekolah dengan nyaman.
Adapun proses pembagiannya dilakukan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial. Selain itu, data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Harapannya, program ini dapat meringankan beban para orang tua. Terutama untuk Anak Tidak Sekolah (ATS) agar bisa bersekolah lagi.