DISWAYJATENG, SLAWI - Pabrik di Kabupaten Tegal sudah mulai bermunculan. Namun sangat disayangkan, pabrik tersebut hanya menampung tenaga kerja (naker) wanita. Sedangkan naker pria, kerap diabaikan.
Mengingat hal itu, Anggota DPRD Kabupaten Tegal Umi Azkiyani angkat bicara.
Menurut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, hadirnya investor di Kabupaten Tegal memang sangat ditunggu-tunggu. Mereka tentunya dapat mengurangi angka pengangguran karena memperkerjakan naker yang produktif.
Dengan begitu, perekonomian di Kabupaten Tegal semakin meningkat. Tak terkecuali Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga semakin bertambah.
BACA JUGA:Tingkatkan Pengetahuan SDM Pengurus Koperasi di Kabupaten Tegal
Namun, Umi mengaku sangat menyayangkan lantaran naker yang direkrut mayoritas hanya perempuan. Kendati ada pria, jumlahnya tidak banyak.
"Perbandingannya, perempuan lebih banyak sekitar 90 persen. Sedangkan pria tidak ada 10 persen," kata Umi Azkiyani, Rabu (10/7/2024).
Dirinya tak menampik, angka kelahiran di Kabupaten Tegal memang lebih banyak jenis kelamin wanita dibandingkan pria. Akan tetapi, pria merupakan tulang punggung keluarga yang membutuhkan penghasilan.
BACA JUGA:APBD Kabupaten Pemalang Tahun 2023, Total Investasi Tembus Rp7,85 Miliar
Karenanya, Umi berharap kepada para investor atau pengelola pabrik supaya merekrut pria sebagai tenaga kerja. Mereka dapat dikerjakan di bidang produksi atau bidang lainnya.
"Semoga pihak perusahaan dapat mempertimbangkan hal itu," ucapnya.
Sementara, jika mendasari data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) sejak 2021 hingga 2023 mengalami penurunan.
BACA JUGA:Dinas Perkim Kabupaten Tegal Optimis Program RTLH Selesai Tepat Waktu
Pada 2021 angkanya mencapai 9,97 ,% dari jumlah penduduk di Kabupaten Tegal sekitar 1,5 juta jiwa. Sedangkan pada 2022 menurun menjadi 9,64 %. Kemudian pada 2023 juga menurun lagi menjadi 8,60 %.
Menurut Umi Azki, penurunan ini karena jumlah investor di Kabupaten Tegal semakin banyak. Tentunya, mereka juga merekrut masyarakat untuk diperkerjakan.