DISWAY JATENG - Di dunia digital yang serba cepat saat ini, memiliki koneksi internet yang andal sangatlah penting. Dengan munculnya teknologi baru, konsumen dihadapkan pada lebih banyak pilihan dibandingkan sebelumnya. Dua pilihan populer untuk internet berkecepatan tinggi adalah Starlink dan internet serat optik.
Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun mana yang lebih unggul? Pada artikel ini, kita akan mempelajari lima perbedaan utama antara Starlink dan internet fiber untuk menentukan mana yang lebih unggul.
BACA JUGA: Starlink vs Telco, Pertempuran untuk Dominasi Internet
1. Teknologi
Starlink: Starlink adalah layanan internet satelit yang disediakan oleh SpaceX, yang bertujuan untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah yang kurang terlayani dan terpencil di seluruh dunia. Ini menggunakan konstelasi satelit orbit Bumi rendah (LEO) untuk menghadirkan konektivitas internet kepada pengguna di darat.
Internet Fiber: Internet serat optik, di sisi lain, mengandalkan kabel serat optik untuk mengirimkan data menggunakan sinyal cahaya. Kabel ini terbuat dari untaian kaca atau plastik tipis yang dapat mengirimkan data dengan kecepatan sangat tinggi dalam jarak jauh.
2. Kecepatan dan Latensi
Starlink: Salah satu nilai jual utama Starlink adalah janjinya akan internet berkecepatan tinggi, dengan kecepatan unduh berkisar antara 50 Mbps hingga 150 Mbps dan latensi serendah 20 milidetik dalam kondisi ideal. Namun, kecepatan dan latensi sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada lokasi pengguna dan kemacetan jaringan.
Internet Fiber: Internet serat optik dikenal dengan kecepatannya yang tak tertandingi dan latensi rendah. Ini dapat memberikan kecepatan unggah dan unduh simetris hingga 1 Gbps, menjadikannya ideal untuk aktivitas intensif bandwidth seperti game online, streaming 4K, dan konferensi video. Selain itu, internet fiber menawarkan latensi yang sangat rendah, yang sangat penting untuk aplikasi real-time.
BACA JUGA: Starlink, Hadirkan Internet Tanpa Batasan Sinyal
3. Cakupan dan Ketersediaan
Starlink: Karena Starlink bergantung pada konstelasi satelit yang mengorbit Bumi, Starlink berpotensi menyediakan akses internet ke hampir semua lokasi di planet ini. Hal ini menjadikannya sangat menarik bagi pengguna di daerah pedesaan atau terpencil dimana infrastruktur internet tradisional terbatas atau tidak ada.
Internet Fiber: Meskipun jaringan serat optik telah berkembang pesat di daerah perkotaan dan pinggiran kota, jaringan tersebut mungkin tidak tersedia di daerah pedesaan. Pemasangan infrastruktur serat optik memerlukan investasi dan sumber daya yang besar, sehingga dapat membatasi ketersediaannya di wilayah tertentu.
4. Keandalan dan Kondisi Cuaca
Starlink: Layanan internet satelit seperti Starlink mungkin rentan terhadap gangguan terkait cuaca, seperti hujan lebat atau salju, yang dapat mengganggu sinyal antara satelit dan parabola pengguna. Hal ini berdampak pada sinyal pada sambungan selama kondisi cuaca buruk.