Untuk ilustrasi, platform seperti Edmodo dan Google Classroom mengintegrasikan sistem untuk memberikan umpan balik yang bermanfaat dan memandu siswa ke jalur pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. Sistem ini melacak berapa lama siswa menghabiskan untuk tugas-tugas tertentu, seberapa baik mereka berpartisipasi dalam kuis interaktif, dan bagaimana mereka berinteraksi dalam forum diskusi.
Personalisasi ini meningkatkan efektivitas pembelajaran dan keterlibatan siswa. Sebuah penelitian dari Universitas Indonesia menemukan bahwa, dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional, siswa yang mengikuti jalur pembelajaran yang disesuaikan dengan platform digital menunjukkan peningkatan retensi materi sebesar 30%.
Selain itu, siswa menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi terhadap pengalaman belajar mereka, yang berkontribusi pada penurunan jumlah siswa yang meninggalkan sekolah dan peningkatan hasil akademik.
Teknologi ini digunakan dalam Merdeka Belajar menandai pergeseran dari pendekatan pendidikan "satu ukuran untuk semua" ke pendekatan yang lebih inklusif dan responsif yang menerima dan menangani perbedaan individu.
Platform digital tidak hanya dapat menyesuaikan diri untuk mempermudah pengajaran, tetapi juga dapat mengubah pengajaran menjadi proses yang lebih menunjang dan kolaboratif antara guru dan siswa. Ini membawa pendidikan ke arah yang lebih luas dan berpusat pada siswa.
Kolaborasi yang Ditingkatkan
Salah satu fitur revolusioner dari platform digital dalam program Merdeka Belajar adalah bagaimana teknologi ini memungkinkan kolaborasi yang lebih efektif dan inklusif antara siswa dan guru. Platform digital seperti Google Classroom dan Microsoft Teams memberi siswa ruang virtual di mana mereka dapat berbicara, bekerja sama dalam proyek, dan berbagi sumber belajar tanpa terbatas oleh batas-batas kelas tradisional.
Dengan menggunakan alat kolaboratif ini, siswa dapat berpartisipasi dalam pembelajaran kelompok di mana pun mereka berada. Di sebuah SMA di Surabaya, guru memanfaatkan fitur grup dan forum diskusi Microsoft Teams untuk proyek riset biologi kelas.
Siswa dibagi menjadi kelompok kecil dan diberikan tugas untuk membuat proyek riset tentang ekosistem lokal. Setiap kelompok menggunakan kanal tim mereka untuk merencanakan penelitian, berbagi hasil, dan menyusun laporan bersama-sama.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Maksimalkan Pengentasan Anak Putus Sekolah
Penggunaan platform digital tidak hanya membuat siswa lebih baik dalam bekerja sama dan berkomunikasi, tetapi juga membantu mereka berpikir kritis dan berkomunikasi dengan lebih baik. Sebuah penelitian yang dilakukan di Institut Teknologi Bandung menemukan bahwa siswa yang menggunakan pembelajaran kolaboratif digital meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka sebesar 40% dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Selain itu, platform ini memungkinkan interaksi yang lebih sering dan signifikan antara siswa dan pendidik, yang meningkatkan dukungan personal dan pengawasan akademik.
Ini menunjukkan bahwa penggunaan platform digital dalam program Merdeka Belajar memiliki efek transformasional terhadap sistem pendidikan Indonesia. Teknologi digital telah membuktikan dirinya sebagai alat penting dalam menjawab tantangan pendidikan saat ini dan mempersiapkan siswa untuk kebutuhan masa depan.
Platform digital memungkinkan pendidikan yang lebih inklusif dan merata, memungkinkan siswa mencapai lokasi yang sebelumnya sulit dijangkau, dan memberikan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dengan memaksimalkan pembelajaran online.(*)