DISWAYJATENG, PEMALANG - Harga Tomat di tingkat petani cukup mahal, sementara stok sedikit dan langka. Mahalnya harga tomat tersebut diperkirakan karena kelangkaan yang terjadi.
Tasri, petani Tomat di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari mengatakan, saat musim hujam seperti sekarang ini, petani jarang yang tanam tomat. Karena tomat jika sering kena air hujan tidak bisa bertahan dan akhirnya busuk daun sehingga hasil panen sedikit.
"Selain itu, kegagalan juga kerap dialami petani di saat musim hujan tan tomat. Karena busuknya daun sangat cepat," katanya.
BACA JUGA:Pengerukan Muara TPI Tanjungsari Kabupaten Pemalang Dimulai
Tasri menambahkan, dirinya juga tidak tanam tomat untuk saat ini dan beralih ke sayuran lain. Sehingga saat harga mahal tidak bisa mendapatkan keuntungan berlipat. Di lahan petani yang biasanya banyak tomat, sekarang juga tidak ada dan habis semuanya.
"Harga tomat per bijinya mencapai Rp2.000 dan itu harga yang sangat mahal di pasaran, sedangkan per kilogram sekitar Rp25.000, " tambahnya.
BACA JUGA:TMMD Sengkuyung Tahap I di Kabupaten Pemalang Ditutup
Biasanya harga Rp4.000 per kilogram juga termasuk mahal. Sehingga dengan harga sekarang ini, petani harusnya dapat untung melimpah. Namun sayangnya justru petani tidak pada tanam. Karena terkendala musim hujan yang bisa mengakibatkan gagal panen.
"Dari pada gagal panen petani memilih tidak tanam dan yang sudah terlanjur tanam. Maka perawatannya sangat ekstra agar tomat bisa panen maksimal," ungkapnya.