Gejala kekurangan sel darah merah jenis aplastik dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan dapat muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara perlahan. Beberapa gejala umum meliputi:
- Kelelahan
Kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan kelelahan yang ekstrem bahkan dengan aktivitas ringan.
- Infeksi Berulang
Penurunan sel darah putih membuat tubuh rentan terhadap infeksi yang sering kambuh.
- Perdarahan
Penurunan jumlah trombosit dapat menyebabkan perdarahan gusi, memar dengan mudah, atau perdarahan internal yang serius.
BACA JUGA:Makanan dan Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Anemia secara Alami
- Sesak Napas
Kurangnya sel darah merah menyebabkan penurunan pasokan oksigen ke tubuh, yang dapat menyebabkan sesak napas, terutama selama aktivitas.
- Pusing dan Pingsan
Kekurangan oksigen juga dapat menyebabkan pusing dan bahkan pingsan.
- Pucat
Kulit dan membran mukosa mungkin terlihat pucat karena kurangnya sel darah merah.
Cara Penanganan
Cara penanganan anemia aplastik bergantung pada tingkat keparahan kondisi dan penyebabnya. Beberapa pendekatan umum termasuk:
- Transfusi Darah
Transfusi darah dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah sel darah yang kurang, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Namun, ini hanya memberikan bantuan sementara dan tidak mengatasi akar penyebabnya.
- Terapi Imunosupresif
Untuk kasus yang disebabkan oleh reaksi autoimun, terapi imunosupresif dapat diresepkan untuk menekan respons sistem kekebalan tubuh dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada sumsum tulang.
- Transplantasi Sumsum Tulang
Cara penanganan anemia aplastik selanjutnya adalah transplantasi sumsum tulang, yaitu prosedur di mana sumsum tulang yang rusak atau tidak berfungsi digantikan dengan sumsum tulang sehat dari donor yang cocok.
Prosedur ini memiliki risiko dan memerlukan waktu pemulihan yang lama, tetapi dapat menyembuhkan kekurangan sel darah merah jenis aplastik jika berhasil.
- Obat Stimulan Sumsum Tulang
Dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti faktor stimulasi koloni sel-sel darah (seperti eritropoietin) dapat membantu merangsang produksi sel darah dalam sumsum tulang.
- Penghindaran Paparan Lingkungan Berbahaya