ASI mengandung zat besi dan nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.
b. Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya zat besi
Beberapa contoh makanan kaya zat besi untuk balita:
- Daging merah (sapi, kambing, ayam)
- Hati ayam
- Ikan
- Telur
- Kacang-kacangan
- Sayuran hijau (bayam, brokoli)
- Buah-buahan kering (kismis, aprikot)
- Sereal yang diperkaya zat besi
BACA JUGA:Mengenali dan Cara Atasi Gejala Anemia pada Anak secara Efektif
c. Memberikan vitamin B12 dan asam folat
Vitamin B12 dan asam folat dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti daging merah, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan. Anda juga dapat memberikan suplemen vitamin B12 dan asam folat kepada balita Anda jika diperlukan.
d. Menghindari susu sapi sebelum usia 1 tahun
Susu sapi dapat mengganggu penyerapan zat besi. Oleh karena itu, sebaiknya hindari memberikan susu sapi kepada balita sebelum usia 1 tahun.
e. Membiasakan cuci tangan yang baik
Cuci tangan yang baik dapat membantu mencegah infeksi, yang dapat menyebabkan kekurangan sel darah merah.
f. Memeriksakan balita ke dokter secara rutin
Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi kekurangan sel darah merah pada balita sedini mungkin, sehingga dapat segera diobati.
4. Tips Tambahan untuk Mencegah Kekurangan Sel Darah Merah pada Balita
Masak makanan dengan peralatan masak besi.
Kombinasikan makanan kaya zat besi dengan makanan kaya vitamin C (misalnya, jeruk, stroberi) untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
Hindari memberikan balita makanan yang tinggi kafein dan fitat, seperti kopi, teh, dan cokelat, karena dapat mengganggu penyerapan zat besi.