DISWAYJATENG, TEGAL - Dari empat kecamatan di Kota Tegal, partisipasi pemilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang terendah adalah di Kecamatan Margadana, yaitu 62, 85 persen. Sementara di tiga kecamatan lainnya sudah di atas 80 persen. Penyebabnya, karena sekitar 30 persen dari 63.193 penduduk Kecamatan Margadana berada di daerah perantauan saat hari pencoblosan.
Mereka sebagian besar membuka usaha warteg dan tidak bisa mudik untuk memberikan hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kondisi ini menjadi perhatian Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. Orang nomor satu di Kota Bahari ini menginstruksikan agar partisipasi pemilih di Kecamatan Margadana bisa ditingkatkan pada Pemilu 2024 ini.
“Kami berharap bisa mensukseskan Pemilu dengan aman, kondusif, dan partisipasi maksimal,” ujar wali kota saat memberikan sambutan dalam acara Sosialisasi Penguatan Partisipasi Pemilih dalam Mensukseskan Pemilu dan Pilkada Tahun 2024 dengan mengundang keluarga pengusaha warteg di Pendapa Kecamatan Margadana.
BACA JUGA:Logistik Pemilu di Kota Tegal Mulai Digeser ke PPS
Menindaklanjuti instruksi wali kota, Camat Margadana Ary Budi Wibowo bersama Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Tegal Budi Saptaji dan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tegal bergerak mensosialisasikannya langsung kepada warga perantauan yang ada di Jakarta.
Sosialisasi tersebut diadakan di Hotel IBIS Senen Jakarta Pusat dengan mengundang seratus orang dari Komunitas Warung Tegal, Paguyuban Pedagang Warung Tegal Mandiri, Grup Curhat Warung Tegal, Koordinator Wilayah Warteg Kharisma Bahari Jabodetabek, para pedagang lamongan, ayam bakar, warung kopi, dan lain sebagainya.
“Kami mengajak seluruh warga Kecamatan Margadana yang ada di perantauan untuk memanfaatkan momentum Pemilu 2024 ini dengan pulang ke rumah agar bisa memberikan hak suaranya secara langsung di TPS,” kata Camat Margadana Ary Budi Wibowo yang memberikan sosialisasi bersama para lurah se-Kecamatan Margadana.
BACA JUGA:Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro Ingatkan Jika Siklus Banjir Februari Perlu Diwaspadai
Tidak hanya berhenti di situ, Ary dan para lurah kembali mengajak warga perantauan untuk pulang mencoblos saat menghadiri undangan kegiatan rutin bulanan yang diselenggarakan Warteg Kharisma Bahari Grup di Gunung Putri Bogor, Jawa Barat. Kegiatan rutin bulanan ini dihadiri sekitar seratusan orang.
“Terima kasih kepada semua warga yang sudah hadir, kami kembali memohon kesadarannya agar bisa memanfaatkan momentum Pemilu untuk pulang ke rumah memberikan hak suara,” ucap Ary.
Sementara Kepala Bakesbangpol Budi Saptaji dalam paparannya menyampaikan, Pemilu Serentak 2024 memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten atau Kota akan dilaksanakan 14 Februari 2024 dan Pilkada Serentak 2024 memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota 27 November 2024.
BACA JUGA:Wali Kota Tegal Minta agar Warga Tampilkan TPS yang Unik
Sehubungan upaya peningkatan partisipasi pemilih dalam Pemilu dan Pilkada, menurut Budi, merupakan tanggung jawab stakeholder dan seluruh elemen masyarakat. Yakni antara lain penyelenggara Pemilu dan Pilkada, partai politik, Pemerintah, sekolah atau perguruan tinggi, organisasi masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat.
Masyarakat juga bisa berpartisipasi dengan memantau penghitungan suara di TPS, menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara di luar TPS, menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan, dan atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan suara kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Kemudian, mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS melalui saksi peserta Pemilu atau pengawas Pemilu yang hadir apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Terakhir, berpartisipasi dalam sosialisasi Pemilu, pendidikan bagi pemilih, survei atau jajak pendapat tentang Pemilu, dan penghitungan cepat hasil Pemilu.