Kulit menjadi kering dan mengelupas 5-7 hari setelah terpapar laser wajah. Efek samping ini berangsur-angsur berkurang selama 2-3 bulan.
4. Perubahan warna kulit
Perubahan warna kulit dapat terjadi setelah perawatan laser wajah. Kulit dapat menjadi gelap (hiperpigmentasi) atau menjadi lebih terang (hipopigmentasi). Hal ini lebih sering terjadi pada orang yang berkulit gelap.
5. Jaringan parut.
Laser wajah dapat menyebabkan jaringan parut. Efek samping ini lebih sering terjadi pada laser ablatif yang mencukur permukaan kulit, seperti laser CO2 dan IPL.
6. Milia.
Setelah laser wajah, dokter akan meresepkan krim untuk menenangkan kulit dan meredakan iritasi.
Krim ini mengandung kortikosteroid dan harus dioleskan secara ringan pada kulit. Namun, jika krim dioleskan terlalu tebal, benjolan putih kecil seperti jerawat atau milia dapat muncul.
7. Infeksi.
Laser wajah dapat menyebabkan efek samping seperti infeksi bakteri, virus, dan jamur. Memang, orang yang pernah menderita herpes kulit lebih mungkin untuk mengembangkan herpes lagi setelah perawatan laser wajah, terutama di sekitar mulut.
Untuk meminimalkan terjadinya efek samping laser wajah, konsultasikan dengan dokter tentang kondisi medis atau penyakit yang mungkin pernah Kamu alami di masa lalu.
Termasuk obat-obatan yang sedang Kamu konsumsi. Tidak semua orang cocok untuk melakukan perawatan laser wajah.
BACA JUGA:Operasi Plastik, Berikut Ini Jenis, Risiko, dan 3 Tips Pemulihan Setelah Operasi Plastik
Beberapa kondisi di mana operasi laser wajah tidak boleh dilakukan adalah sebagai berikut
- Orang yang sedang merasa tidak enak badan atau sakit.