DISWAYJATENG - Kosmetik adalah sahabat setia bagi banyak wanita yang ingin tampil cantik dan percaya diri setiap hari. Namun, di balik keinginan untuk tampil menarik, kita perlu mewaspadai potensi bahaya dari bahan kosmetik berbahaya yang dapat merugikan kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis bahan kosmetik yang berbahaya serta bagaimana cara menghindarinya agar tetap menggunakan kosmetik yang aman.
Standar Kosmetik: Antara Harapan dan Kenyataan
Meskipun sudah ada standar dan aturan terkait bahan kosmetik, masih ada produk yang memutuskan untuk "bermain api" dengan menggunakan bahan berbahaya.
Beberapa dari mereka bahkan menggunakan bahan tertentu dalam jumlah yang berlebihan, melebihi batas yang diizinkan.
Oleh karena itu, sebagai konsumen yang cerdas maka kita harus lebih teliti dalam memilih produk yang menggunakan kandungan berbahaya.
Bahan-Bahan Kosmetik Berbahaya yang Perlu Diketahui
1. Merkuri: Pengawet yang Merugikan
Merkuri sering kali ditambahkan pada eye shadow, blush on, dan bedak sebagai bahan pengawet. Namun, merkuri dapat diserap oleh kulit dan menyebabkan berbagai masalah, mulai dari ruam, jerawat, hingga efek jangka panjang seperti kerusakan otak, sistem saraf, dan ginjal.
Sebelum membeli kosmetik, periksa kandungannya terlebih dahulu, jangan sampai kamu membeli kosmetik dengan bahan merkuri. Ini dapat membahayakan kesehatan kulitmu.
2. Hidroquinon: Saat Pemutih Kulit Menjadi Ancaman
Hidroquinon, sering digunakan dalam produk pemutih kulit, dapat menyebabkan ochronosis, kelainan pigmentasi yang membuat kulit mengalami bercak hitam kebiruan.
Meskipun diperbolehkan dalam produk dengan konsentrasi di bawah 2%, sebaiknya hindari penggunaan jangka panjang tanpa anjuran dokter.
3. Formalin: Dari Pengawet Mayat ke Kosmetik
Formalin, yang biasa digunakan untuk mengawetkan jenazah, merupakan karsinogen yang dapat memicu kanker.
Beberapa jenis kosmetik, seperti krim pelurus rambut, sabun mandi, sampo, losion, dan tabir surya, mungkin mengandung formalin. Batasi paparan dan perhatikan gejala iritasi atau masalah kesehatan lainnya.